Perbaikan Struktur Tanah, Kunci Peningkatan Hasil Tani di Kukar
Penulis: Yusuf
Jumat, 27 November 2020 | 930 views
Tenggarong, Presisi.co - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Sutikno membenarkan sekelumit persoalan yang mempengaruhi panen hasil bumi di Kukar. Berdasarkan kajian ahli dari Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Prof Rusdianysah pada 2018 lalu. Pemkab Kukar, diminta untuk "mengobati" sakitnya lahan persawahan dan pertanian yang ada.
“Kalau (tanah) sudah asam, artinya tingkat kesuburannya rendah. Akhirnya direkomendasikan untuk memperbaiki strukturnya dengan pengapuran itu,” sebut Sutikno.
Menurutnya, tiga wilayah di Kukar, yakni hulu, tengah dan pesisir memiliki tingkat kadar keasaman tanah yang berbeda. Wilayah pesisir yang meliputi kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Muara Jawa dan Samboja, adalah kawasan dengan kadar keasaman tanah yang paling tinggi, karena pH tanah yang rendah.
“Artinya, untuk memperbaiki struktur tanah disana, direkomendasikan per hektarnya butuh 2 ton kapur. Walau (pH) tidak bisa ke 6 atau 7, setidaknya bisa mencapai 5,6” ungkapnya.
Kendati demikian, Sutikno melanjutkan jika pihaknya terus berupaya meningkatkan hasil tani di Kukar. Salah satunya, melalui dukungan APBD Kukar 2020 ini. Distanak dipastikannya sudah menyalurkan pupuk kapur untuk 4 ribu hektar lahan di daerah basis pertanian Kukar. Mulai dari Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, Sebulu dan Muara Kaman.
“Luasan lahan sawah fungsionil kita kan lebih kurang 18 ribu hektar. Hanya, karena keterbatasan anggaran sehingga baru disetujui 4 ribu hektar,” katanya.
Sutikno memastikan, bantuan yang sama kembali diusulkan melalui APBD Kukar 2021 mendatang. Jumlah bantuan pupuk yang lebih besar untuk 8 ribu hektar. Perbaikan struktur tanah lewat pengapuran dan perbaikan jaringan irigasi ini dikatakannya sudah menunjukkan hasil positif. Salah satunya, berasal dari Tenggarong Seberang. Sebelum pengapuran, hasil padi yang sebelumnya rata-rata mencapai 3 ton tiap musim panen, sekarang meningkat menjadi lebih dari 5 ton.
“Walau belum semua, tapi ini sudah menunjukkan hasil positif dengan tambahan pupuk dan kapur. Apalagi didukung dengan perbaikan jaringan irigasi. Khususnya di daerah transmigrasi,” ungkapnya.
Selain itu, program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Pemkab Kukar selama ini memberi sumbangsih cukup tinggi. 45 persen sumbangsih pangan di Kaltim utamanya beras disebutnya berasal dari Kukar. Untuk itu, dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, Sutikno meyakini, kebutuhan perut lebih dari 1,1 juta penduduk baru yang akan mendiami kawasan ibu kota negara nantinya, akan tercukupi.
“Bahkan di masa Covid-19 ini, saat sejumlah daerah dipangkas anggaranya di Kukar justru ditambah untuk ketahanan pangan itu tadi,” ungkapnya.
Untuk itu, Sutikno berharap agar program ketahanan pangan di Kukar terus berlanjut dengan target-target yang sudah ditetapkan, mulai dari intensifikasi lahan, perbaikan jaringan irigasi, pembuatan embung, mekanisasi dan perbaikan benih dan pupuk yang harus dipersiapkan juga untuk petani holtikultura.
“Di sisi lain, kami juga mulai mempersiapkan perluasan di daerah penyanggah seperti di Kecamatan Anggana, ada 3 ribu hektar disana,” pungkasnya.