RS SMC Jadi Klaster Baru Covid-19 di Samarinda, Ruang IGD Tutup Satu Hari
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 12 Agustus 2020 | 2.453 views
Samarinda, Presisi.co - Klaster penyebaran Covid-19 di Kota Samarinda, kembali bertambah. Per hari ini, Rabu (12/8) Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC) terdaftar sebagai salah satu Klaster Covid-19 yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Samarinda.
Tercatat, ada 12 pasien dari Klaster rumah sakit ini. Dengan masuknya, RS SMC di daftar Klaster Covid-19, artinya sudah tiga fasilitas kesehatan di Kota Tepian, terserang oleh virus corona.
Dua diantaranya merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 di Samarinda, yakni RSUD IA Moeis dan RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), bahkan tak luput dari serangan pandemi global ini. Terlebih, hingga hari ini, tercatat masih ada 9 kasus asal Klaster RSUD AWS. Sedangkan, Klaster RSUD IA Moeis selesai pada pertengahan Juli lalu.
Lewat surat nomor 291/DIR/SMC/VII/2020 terkait informasi pemberhentian Sementara Layanan IGD RS SMC, diketahui jika rumah sakit yang beralamat di Jl. Kadrie Oening itu harus melakukan sterilisasi ruang IGD mereka, terhitung mulai tanggal 12 hingga 13 Agustus 2020.
"Suratnya baru diterima. Besok pagi sudah buka," kata Pelaksana tugas (Plt) Kadinkes Samarinda, Ismed Kosasih membenarkan kabar penutupan layanan IGD di RS SMC.
Dalam surat yang ditandantangani langsung oleh Direktur RS SMC, Selasa (11/8) kemarin, diketahui jika penutupan sementara layanan IGD tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab manajemen dalam peningkatan standar keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit (K3RS), baik untuk tenaga kesehatan dan juga keselamatan pasien serta keluarga pasien yang dirawat di RS SMC.
"Maka manajemen RS SMC menginformasikan bahwa akan dilakukan pemberhentian sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk dilakukan tindakan pembersihan dan sterilisasi," kutip Presisi, dari surat yang ditujukan kepada Kepala Dinkes Samarinda itu.
Sementara itu, angka kasus positif Covid-19 di Samarinda juga dikabarkan kembali bertambah 6 kasus. Dalam perawatan 72 kasus, sembuh bertambah 9 orang menjadi 319 kasus dan 2 pasien lagi dinyatakan meninggal dunia.