search

Daerah

Covid-19samarindaPasien KritisVentilator

Seorang PDP Covid-19 di Samarinda Dikabarkan Kritis, Andi M Ishak : Kasus Terpasang Ventilator

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 18 Juli 2020 | 2.432 views
Seorang PDP Covid-19 di Samarinda Dikabarkan Kritis, Andi M Ishak : Kasus Terpasang Ventilator
Ilustrasi penanganan pasien kritis dengan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator. (Foto : Istimewa)

Kaltim, Presisi.co - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Samarinda dikabarkan tengah kritis dan harus menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.

Kasus ini, dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur (Kaltim) Andi M Ishak terjadi di Kota Samarinda, tepatnya di RSUD Abdoel Wahab Sjaranie (AWS).

"Pasien mengalami demam, batuk dan sesak nafas. Saat ini, kasus terpasang ventilator dan dirawat di RSUD AWS," kata Andi, Sabtu (17/7/2020).

Kondisi ini, lanjut dikatakan Andi menimpa pasien SMD 153 yakni wanita usia 45 tahun yang ditetapkan sebagai PDP oleh tim klinis dan DKK Samarinda.

     
  Berita Terkait :  
   
   
   
     

Disamping itu, Andi juga menyampaikan kabar duka dari pasien SMD 124 yang dinyatakan meninggal dihari yang sama ini. Sebelumnya, pasien wanita usia 64 tahun ini telah ditetapkan sebagai PDP oleh tim klinis dan DKK Samarinda.

"Kondisi pasien memburuk dan dilaporkan meninggal pagi ini pukul 06.30 wita," terangnya. 

Semula, lanjut Andi, pasien menjalani perawatan di RS IA Moeis Samarinda sejak 6 Juli lalu. Kemudian, pada 9 Juli kondisi pasien dikabarkan memburuk lantaran memiliki komorbid berupa gagal ginjal kronik. Lalu, berdasarkan hasil swab yang diterima pada 15 Juli, pasien dinyatakan positif corona, hingga pada hari ini pasien dilaporkan meninggal dan telah dilakukan pemulasaran sesuai dengan protokol covid-19.

Disamping itu, Andi juga memastikan kasus covid-19 di Kaltim, kembali bertambah sebanyak 25 kasus, hingga jumlah kasus positif saat ini mencapai 848 kasus. Sementara, untuk kasus pasien yang dinyatakan sembuh, turut dilaporkan Andi bertambah 13 orang, menjadi 565 kasus.