search

Berita

BLT Covid-19PemukulanKutai Timur

Dituding Bagikan BLT Tak Merata, Plt Kades Teluk Pandan Dipukul Warga

Penulis: Cika
Sabtu, 30 Mei 2020 | 979 views
Dituding Bagikan BLT Tak Merata, Plt Kades Teluk Pandan Dipukul Warga
Ilustrasi. Sumber Foto (Internet)

Kutai Timur, Presisi.co – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim berujung pada pemukulan salah seorang warga berinisial Na terhadap Plt Kepala Desa (Kades) setempat, Kamis (28/5/2020).

Dilansir dari Halokaltim, aksi pemukulan tersebut terjadi lantaran Na menduga pembagian BLT ditengah masa pandemi Covid-19 itu disalurkan secara tak merata oleh Plt Kades yang juga merangkap sebagai Sekretaris Camat Teluk Pandan berinisial Mj.

Kapolsek Sangatta Utara AKP Slamet Riyadi turut membenarkan hal tersebut. Dari laporan yang ia terima. Penyaluran BLT dituding tidak tersalur merata. Sebelum terjadi aksi pemukulan, Na diketahui datang ke kantor desa dan terlibat adu mulut dengan Mj.

“Awalnya dia (Na) diterima oleh Plt Kades, lalu diajak untuk berbicara di Ruang Kesra, tapi warga tersebut sudah emosi, sehingga diarahkan untuk ke luar kantor saja,” terang Slamet Riyadi, saat dikonfirmasi, Jumat (29/5/2020) malam.

Tak puas mendengar penjelasan dari Mj, emosi Na pun tersulut lalu melayangkan pukulan ke arah Mj.

Menurut kapolsek, Mj tak sempat membalas pukulan tersebut. Petugas Babinkamtibmas yang berada di Pos Teluk Pandan pun diketahui sudah memediasi persoalan tersebut, meski akhirnya peristiwa itu berujung pada proses hukum.

“Pelapor (Mj) tetap berkeinginan melaporkan kejadian ini dan supaya diproses secara hukum. Alasannya supaya ada efek jera, agar tak ada masyarakat lain yang bertindak semuanya di kemudian hari,” ulas Slamet.

Dari keterangan pihak Polsek Sangatta Utara, Na adalah karyawan sekuriti di suatu perusahaan pertambangan level nasional yang berlokasi di Kutim, Bontang, dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Sementara itu, Camat Teluk Pandan, Amir mengaku, juga telah mendengar kabar tersebut. Namun dirinya tak ingin terlibat lebih jauh, mengingat persoalan tersebut terasa sensitif, sehingga tak mau perkataan dan perbuatan kecil memicu salah paham.

Adapun menurut data, beber Amir, pihak Kecamatan Teluk Pandan awalnya mendata ada 400 kepala keluarga (KK) warga penerima BLT Rp 600 ribu per KK di Teluk Pandan.

“Tapi akhirnya, Kemensos RI hanya memberikan BLT tersebut hanya kepada 300 lebih KK di Teluk Pandan,” papar Amir. 

Editor : Oktavianus