search

opini

Bill GatesKonspirasiCovid-19

Bill Gates dalam Pusaran Covid-19, Apresiasi atau Memang Konspirasi ?

Penulis: Andi Desky Randy Pranata
Sabtu, 09 Mei 2020 | 944 views
Bill Gates dalam Pusaran Covid-19, Apresiasi atau Memang Konspirasi ?
Bill Gates. Sumber Foto (Internet)

Sejak awal pandemi Covid-19 Bill Gates orang terkaya kedua di dunia versi Forbes, diterpa isu teori konspirasi. Mantan CEO Microsoft tersebut dikaitkan sebagai orang di balik layar skema epidemik yang mewabah di hampir seluruh belahan dunia ini.

Mungkin kamu adalah salah satu dari puluhan juta orang yang telah menonton pernyataan Bill Gates dalam salah satu forum tahun 2015 silam. Gates dalam pidatonya menyatakan bahwa bila ada yang mampu membunuh 10 juta orang dalam satu dekade kemungkinan itu adalah virus menular. Bukan rudal melainkan mikroba.

Gates menilai Pemerintahan diseluruh dunia lebih memilih berinvestasi untuk anti nuklir dan sedikit yang melirik untuk menghentikan epidemik. Sehingga tidak ada negara yang akan siap untuk menghadapi wabah selanjutnya.

Pernyataannya tersebut dinilai "related" dengan apa yang terjadi saat ini, tak ayal banyak orang "cocoklogy" dan menuding Bill Gates ada didalam konspirasi global tersebut.

Terlebih orang dengan total kekayaan ditaksir sejumlah 1600 triliun rupiah lebih tersebut, telah menyumbangkam lebih dari USD 250 juta atau Rp 3,8 triliun untuk membantu dunia menghadapi pandemik.

Bahkan sebelumnya yayasan yang dibangunnya bersama anaknya yaitu Bill & Melinda Gates berinvestasi triliunan rupiah untuk pengembangan SDM bidang kesehatan, riset obat dan vaksin. Pasalnya Gates menilai satu-satunya cara agar dunia pulih kembali.

Ramalan dan upaya Gates terkait wabah ini bukannya mendapat apresiasi malah menggiring opini bahwa Bill Gate mencari keuntungan dari penjualan vaksin.

Di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir tudingan Bill Gates adalah dalang dari pandemi kian terdengar. Salah satu musisi pentolan Band Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau yang populer Jerinx, nyaring menyuarakan teori konspirasi ini.

Meski menuai pro kontra, cuitannya di jagat maya sukses menarik perhatian netizen. Jerinx bahkan menyebut media mainstream memiliki andil besar dalam konspirasi global pandemi.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, awak media menjunjung tinggi nilai kebenaran berdasar fakta dan data. Yang terpenting bagi penulis, adalah menghentikan laju berita hoax yang sama lajunya dan sama bahayanya dengan wabah yang terjadi.