search

Daerah

Transmisi LokalPDP NgamukRSUD AWSsamarindaPasien CoronaIjtima GowaCorona Samarinda

Heboh PDP Ngamuk Tolak Diisolasi, Rumahnya Dipasang Garis Polisi Cegah Transmisi Lokal

Penulis: Yusuf
Sabtu, 11 April 2020 | 5.190 views
Heboh PDP Ngamuk Tolak Diisolasi, Rumahnya Dipasang Garis Polisi Cegah Transmisi Lokal
Ilustrasi

Samarinda, Presisi.co – Warga Samarinda dibikin heboh dengan kabar seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menolak diisolasi di rumah sakit.

Pasien laki-laki berinisial N (52) adalah PDP Covid-19 dari Klaster Ijtima Gowa. Pasien yang bermukim di Jalan Pemuda ini, diketahui mengamuk, memecahkan kaca jendela dan mengancam petugas medis yang merawatnya di RSUD AWS pada Jumat (10/4/2020) kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kosasih menyebut bahwa PDP corona yang mengamuk ini, semula sempat dirawat di RSUD AWS sejak Rabu 8 April lalu.

“Sudah dirawat di RS. Pasien tidak kabur tapi menolak untuk dirawat. Hari ini aku turun langsung,” kata Ismed, Sabtu (11/4/2020).

Sejak pasien dibawa kembali ke kediamannya oleh tim dinkes bersama BPBD dan aparat keamanan. Kawasan rumah PDP Corona ini dipastikan Ismed sudah di beri garis polisi sebagai tanda bagi warga sekitar.

“Jika sudah seperti ini harus kami buka. Jadi masyarakat bisa mengantisipasi.” pungkasnya.

Akan hal tersebut, Ismed menyebut akan melakukan upaya preventif agar pasien kembali menuruti proses karantina di rumah sakit.

“Jika tidak kooperatif, ada langkah tegas yang kami siapkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya mencegah terjadinya transmisi lokal Covid-19 di Samarinda seperti yang saat ini terjadi di Kota Balikpapan dan beberapa daerah lainnya.

“Padahal, Samarinda saat ini, dikepung oleh daerah yang terjadi transmisi lokal,” kata Ismed.

Diketahui, Dinkes Samarinda bahkan telah menerbitkan surat edaran untuk melakukan rekrutmen tenaga relawan di fasilitas karantina.

“Kami berupaya untuk mendelay terjadinya transmisi lokal. Bukannya tidak akan terjadi, tapi pada saat situasi itu terjadi, kami yang di rumah sakit ini sudah siap,” pungkasnya.