Penulis: Muhammad Riduan
Samarinda, Presisi.co – Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda memastikan stok beras di wilayah kerjanya dalam kondisi aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), hingga Idulfitri 2026. Hal itu disampaikan Asisten Manajer Supply Chain Planning Procurement (SCPP) Bulog Samarinda, Ahmad Saulany.
Menurutnya, Bulog Samarinda saat ini memiliki stok beras medium sebanyak 6.300 ton. Dengan estimasi penyaluran 1.200 ton per bulan, stok tersebut dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat di enam kabupaten/kota selama lima bulan ke depan.
“Untuk beras medium 6.300 ton, kalau estimasi 1.200 ton per bulan, maka cukup untuk lima bulan untuk enam kabupaten/kota. Jadi sampai Lebaran sangat cukup,” ucapnya kepada awak media, Rabu 10 Desember 2025.
Ahmad Saulany menambahkan, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga masih stabil.
“Saat ini belum ada perubahan harga, sama seperti tahun lalu. Harga SPHP tetap Rp13.100 per kilogram, itu level tertingginya,” jelasnya.
Ia memastikan harga tersebut berlaku sama di seluruh wilayah kerja Bulog Samarinda, yang meliputi Kota Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.
“HET dari pemerintah sama, jadi harganya tidak berbeda,” tambahnya.
Terkait asal-usul stok, Saulany menyebutkan bahwa aliran beras Bulog menggunakan sistem first in, first out (FIFO). Pada awal tahun, sebagian besar pasokan berasal dari impor, namun kini stok dalam negeri mulai mendominasi.
“(Impor) Sekarang yang ada ini stok dari Thailand, Miyanmar dan Vietnam. (Dalam negeri) Ada lomal kita samarinda, kukar, ada juga dari pembinaan bulog di Sulawesi Selatan," paparnya.
Dengan ketersediaan yang dinilai sangat aman dan harga yang stabil, Bulog mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi periode Natal, Tahun Baru, hingga bulan Ramadan mendatang. (*)
Editor: Redaksi
