Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Persija Jakarta kembali harus menelan hasil minor setelah takluk 1-3 dari Borneo FC Samarinda. Kekalahan dalam laga pekan ketujuh Super League 2025-2026 ini membuat tim Macan Kemayoran gagal mengakhiri puasa kemenangan yang kini telah berlangsung dalam tiga pertandingan terakhir.
Hasil buruk tersebut membuat Persija semakin tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara. Mereka kini tertinggal jauh dari sang pemuncak.
Pelatih Persija, Mauricio Souza, tidak hanya menyoroti performa timnya. Ia juga melayangkan kritik keras terhadap kinerja wasit yang bertugas di Stadion Segiri.
Kekalahan 1-3 tersebut menambah panjang daftar hasil buruk Persija, yakni dua kali kalah dan sekali imbang dalam tiga laga terakhir. Puasa kemenangan ini membuat Persija tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan 11 poin.
Sementara itu, Borneo FC kian nyaman di puncak klasemen dengan raihan 18 poin. Jarak antara Persija dengan puncak klasemen kini melebar menjadi tujuh angka.
Gol kekalahan Persija dicetak oleh Joel Vinicius (45'), Kei Hirose (55'), dan Douglas Coutinho (90'). Satu-satunya gol balasan Persija dikreasikan oleh Gustavo Almeida pada menit 90+8' lewat sundulan tajam.
Kekalahan ini memicu frustrasi, terutama dari Pelatih Mauricio Souza. Pelatih asal Brasil itu mengaku kurang puas dengan kinerja wasit Nendi Rohaedi yang dinilai terlalu sering mengeluarkan kartu kuning.
Total ada delapan kartu kuning yang dikeluarkan wasit di laga tersebut. Rinciannya tiga untuk pemain Borneo FC, empat untuk pemain Persija, dan satu untuk Mauricio Souza.
"Terkait wasit, menurut saya kinerjanya kurang bagus hari ini," kata Mauricio Souza dilansir dari laman resmi Persija.
Souza menilai ada beberapa situasi yang menurutnya tidak layak berbuah kartu. Kartu-kartu tersebut diberikan termasuk kepada bek kiri dan stopper Persija.
"Bahkan saya sendiri juga mendapatkan kartu kuning hanya karena meminta permainan segera dilanjutkan," tutup Mauricio Souza. (*)
Editor: Redaksi
