Satgas MBG Samarinda Tanggapi Dugaan Makanan Basi di Sekolah Sungai Pinang
Penulis: Muhammad Riduan
1 jam yang lalu | 0 views
Kepala Satgas MBG Samarinda, Suwarso. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Satuan Tugas Makan Bergizi (MBG) Samarinda merespons laporan dugaan makanan basi yang disajikan untuk peserta program di salah satu sekolah menengah di kawasan Sungai Pinang.
Kepala Satgas MBG Samarinda, Suwarso menegaskan pihaknya telah memberikan arahan dan pembekalan kepada seluruh vendor dan ahli gizi sebelum program dijalankan.
Materi yang disampaikan mencakup kualitas bahan makanan, standar pengemasan, serta batas waktu antara proses memasak dan penyajian.
“Arahan sudah jelas, termasuk standar maksimal lima jam dari proses masak sampai makanan disajikan,” ungkapnya, pada Rabu 17 September 2025.
Berdasarkan pemeriksaan awal, dugaan penyebab makanan cepat basi adalah kesalahan saat pengemasan. Di mana pihaknya menduga bahwa nasi yang masih panas langsung ditutup, sehingga bisa mempercepat basi.
Satgas MBG, kata Suwarso, sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, guru, serta puskesmas untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Vendor yang terlibat juga akan mendapat pembinaan khusus.
“Kami tidak langsung memberi sanksi berat karena program ini berskala nasional. Namun, jika kelalaian terus terjadi, tentu ada langkah tegas,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada 13 Sekolah Penerima Program Gizi (SPPG) di Samarinda yang menjalankan MBG, dan ke depan akan diperluas hingga 73 sekolah. Karena itu, motivasi penyedia layanan harus berorientasi pada kualitas gizi, bukan semata keuntungan.
“Ini investasi negara bagi anak-anak. Gizi harus sesuai standar, dan selera anak juga perlu diperhatikan agar makanan tidak terbuang,” ucapnya.
Terkait kabar adanya siswa yang dipanggil karena memotret makanan basi, Satgas MBG memastikan tidak ada larangan dokumentasi selama informasi yang beredar sesuai fakta.
“Kami transparan. Kalau itu fakta, justru menjadi masukan bagi kami,” imbuhnya. (*)