Penulis: Muhammad Riduan
Samarinda, Presisi.co – Borneo FC Samarinda kembali menggelar sesi latihan bersama setelah batalnya pertandingan melawan Persib Bandung yang sejatinya dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Senin, 31 Agustus 2025.
Latihan tim yang berjuluk Pesut Etam tersebut telah dimulai di Borneo FC Training Ground (BTG), Jalan Jakarta, Samarinda, Kamis 4 September 2025 kemarin sore, dipimpin langsung pelatih kepala Fabio Lefundes.
Coach Fabio Lefundes mengakui, bahwa batalnya pertandingan melawan Persib Bandung sebenarnya tidaklah bagus, karena sebelumnya skuad kebanggan warga Samarinda ini sudah menyiapkan diri secara maksimal.
“Yang kemarin terjadi itu sudah di luar dari tangan pelatih. Itu situasi di seluruh Indonesia, jadi kita tidak bisa kontrol. Sebenarnya tidak bagus karena tim sudah persiapan untuk menghadapi Persib Bandung,” ungkapnya saat diwawancarai awak media.
Meski begitu, pelatih berkebangsaan Brasil tersebut menegaskan timnya kini harus segera mengalihkan fokus ke pertandingan selanjutnya menghadapi PSIM Yogyakarta.
“Sekarang kita harus ubah pikiran karena lawan berikutnya adalah PSIM. Saya ibaratkan seperti di sekolah, kita belajar untuk ujian, tapi ujiannya dibatalkan. Jadi, kita harus belajar lagi untuk menghadapi ujian berikutnya,” jelasnya.
Saat disinggung terkait kondisi tim, Fabio menyebut persiapan sempat terganggu karena adanya jeda tak terduga. Namun kini, seluruh pemain kembali dipersiapkan dengan serius untuk laga mendatang.
“Sebelum lawan Bandung, kami sempat memberi planning libur beberapa hari. Namun karena pertandingan batal, sekarang kita harus mulai lagi dan fokus untuk menghadapi PSIM,” tegasnya.
Sesuai jadwal, Borneo FC akan berhadapan dengan PSIM Yogyakarta pada di Stadion Sultan Agung Bantul, pada Minggu 14 September 2025.
Secara klademen sementara, PSIM kini berada di posisi 4 dengan 8 poin dari 4 laga tanpa kalah yakni dua kali kemenangan dan dua seri. Sedangkan Borneo FC di posisi dua, dengan 9 poin dari 3 laga juga tanpa kekalahan. (*)
Editor: Redaksi
