Penulis: Akmal Fadhil
Samarinda, Presisi.co – Masalah ketersediaan air bersih masih menjadi keluhan utama warga Samarinda. Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menegaskan bahwa isu ini terus menjadi sorotan sejak dirinya menjabat di DPRD Samarinda hingga kini.
“Setiap reses, masyarakat selalu mengeluhkan masalah air bersih. Ini perhatian serius saya sejak lama,” ujar Afif, Kamis 12 Juni 2025.
Meski demikian, Afif mengakui ada perbaikan bertahap dalam kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda. Ia meminta masyarakat memberi ruang dan waktu agar PDAM dapat memperbaiki layanan secara menyeluruh.
Wali Kota Samarinda sebelumnya menyatakan cakupan layanan air bersih telah mencapai 78 persen. Namun, masih ada 22 persen wilayah yang belum terlayani dengan estimasi kebutuhan dana mencapai Rp2 triliun untuk ekspansi layanan.
“Ini tantangan besar, terutama untuk mewujudkan akses air bersih 100 persen bagi warga Samarinda, yang merupakan kebutuhan dasar,” kata Afif.
Afif juga memberikan apresiasi atas moratorium rekrutmen pegawai baru PDAM yang dikeluarkan Wali Kota Samarinda. Menurutnya, selama ini PDAM banyak diisi oleh pegawai yang kurang profesional dan merupakan titipan politik.
“Langkah moratorium ini menunjukkan keseriusan memperbaiki PDAM dari dalam, dengan menempatkan orang-orang profesional,” tegasnya.
Dengan dukungan legislatif dan semangat perbaikan, Afif optimistis PDAM Samarinda akan semakin fokus meningkatkan layanan dan manajemen, demi memenuhi kebutuhan air bersih seluruh masyarakat. (*)
