Penulis: M Yahya
Tenggarong, Presisi.co - Tragedi tanah longsor di Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kutai Kartanegara, menyisakan keresahan mendalam. Sebanyak 11 rumah warga terdampak dan berbagai spekulasi mencuat, terutama dugaan kuat bahwa aktivitas tambang dan pengeboran sumur menjadi pemicu bencana tersebut.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menyampaikan bahwa laporan warga terkait penyebab longsor sudah diterima dan ditindaklanjuti. Untuk memastikan kebenarannya, pihak desa menggandeng tim teknis dari Universitas Mulawarman guna melakukan kajian ilmiah.
“Masyarakat menyampaikan berbagai keluhan. Ada yang mengaitkan kejadian ini dengan aktivitas tambang atau pengeboran sumur,” ujar Abdul Rasyid.
Tim dari Unmul kini tengah melakukan pemantauan langsung di lapangan, dengan pemasangan alat ukur untuk menilai stabilitas tanah.
“Ada tim dari Unmul yang turun langsung dan memasang alat ukur. Insya Allah hasilnya keluar dalam satu minggu,” tambahnya.
Sementara itu, pemerintah desa telah menawarkan opsi relokasi sementara bagi warga yang terdampak. Namun mayoritas warga lebih memilih tetap tinggal di sekitar rumah mereka yang rusak.
“Kami sudah usulkan relokasi sementara, tapi warga hanya ingin dipindah ke depan rumahnya dan minta dibuatkan tenda,” jelas Rasyid.
Meskipun tekanan dari warga terus meningkat agar aktivitas tambang dihentikan, Rasyid menegaskan bahwa hal itu di luar kewenangan desa.
Ia hanya bisa menyampaikan aspirasi warga ke tingkat lebih tinggi. Kini, masyarakat menanti hasil investigasi ilmiah yang diharapkan bisa menjadi dasar penanganan lebih lanjut secara objektif dan adil. (*)
Editor: Redaksi
