Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Sorak sorai ratusan warga Samarinda terdengar memecah malam di halaman Kantor DPC PDI Perjuangan Samarinda di Jalan Mayjen Sutoyo pada Selasa, 10 Juni 2025.
Meski Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor telak 0-6, semangat kebersamaan warga tetap terasa hangat dalam gelaran nonton bareng (nobar) yang digelar oleh DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur.
Roy Hendrayanto, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Perundang-Undangan DPD PDI Perjuangan Kaltim, antusiasme warga tetap tinggi meskipun pertandingan yang ditayangkan bukan laga penentuan.
“Setiap Timnas main, masyarakat sudah terbiasa datang. Momen seperti ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal rasa nasionalisme,” ujar Roy.
Pemilihan lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo juga bukan tanpa alasan. Roy menjelaskan, tempat ini dinilai lebih strategis dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Kalau di kantor DPD terlalu sempit dan aksesnya terbatas. Di sini lebih fleksibel dan kondusif,” jelasnya.
Meski tidak ada surat permohonan izin resmi ke kepolisian, pengamanan tetap diberikan secara maksimal. “Pak Kapolres sangat suportif. Walaupun kami tidak bersurat, beliau tetap mengerahkan personel untuk mengamankan jalannya acara,” tambahnya.
Bagi PDI Perjuangan, nobar ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Roy menegaskan, ini sudah menjadi agenda rutin partai untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan memupuk semangat kebangsaan.
“Nanti Juli kita lanjut nobar Piala Asia U-23. Pokoknya selama ada laga Timnas, kami akan terus siarkan langsung,” katanya.
Tak hanya jadi ajang kebersamaan, nobar ini juga membawa berkah bagi para pelaku UMKM. Sejumlah pedagang makanan dan minuman tampak membuka lapak di sekitar lokasi, menambah semarak suasana.
“Kami tidak atur khusus, tapi mereka tahu ini momen yang pas. UMKM jalan sendiri,” ungkap Roy.
Dalam kegiatan ini, hadir pula Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim yang juga Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. Ia menyebut, sepak bola menjadi salah satu pemantik semangat nasionalisme di tengah masyarakat.
“Kalau sudah urusan bola, kita semua satu. Luar biasa antusias warga malam ini, meskipun hasil pertandingan belum memuaskan,” ujar Ananda.
Meski Timnas harus menelan kekalahan, Ananda tetap memberi apresiasi atas kerja keras para pemain.
“Kita tetap bangga. Ini bagian dari proses. Skill Timnas kita terus berkembang, dan saya optimis ke depannya lebih baik,” tambahnya.
Tak hanya nobar, Ananda juga membocorkan rencana PDI Perjuangan untuk menggelar Soekarno Cup, turnamen sepak bola U-13 tingkat nasional yang rencananya akan dipusatkan di Samarinda.
“Kami ingin dorong pembinaan usia dini, ini bagian dari komitmen menuju Generasi Emas 2045. Sepak bola bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal masa depan bangsa,” tutupnya. (*)
Editor: Redaksi
