Penulis: Rafika
Presisi.co - Seniman legendaris Titiek Puspa telah berpulang pada Kamis (10/4/2025) dalam usia 87 tahun. Kepergian sang maestro meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sesama seniman, serta para penggemar setianya.
Titiek Puspa menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Jenazahnya disemayamkan dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Jumat (11/4/2025).
Sebelum meninggal dunia, Titiek Puspa sempat menjalani proses syuting tiga episode program Lapor Pak! yang tayang di Trans 7.
Putri sulungnya, Petty Tunjungsari Murdago, menjelaskan ibunya dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan saat syuting program Lapor Pak! Trans7 pada 26 Maret 2025 malam.
"Memang ada kejadian di tanggal 26 Maret 2025, jam 20.00 WIB ketika Ibu Titiek Puspa sedang menyelesaikan recording di Lapor Pak Trans 7, terjadi pingsan jam 20.30 WIB," kata Petty, dilansir dari Suara.com.
Beruntung, proses syuting sudah menyelesaikan tiga segmen, dan tim Trans7 sigap membawa Titiek Puspa ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
"Alhamdulillah sudah menyelesaikan tiga segmen. Kemudian langsung saya ucapkan terima kasih kepada tim Trans 7 yang langsung membawa Ibu Titiek Puspa ke Medistra," sambungnya.
Setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tim medis menemukan adanya pendarahan otak di bagian kiri kepala sang seniman.
Petty menyebut kondisi itu cukup serius, mengingat usia sang ibunda yang sudah lanjut. Kondisi tersebut langsung mendapat penanganan intensif dari pihak rumah sakit.
"Dan ternyata setelah diperiksa, ada perdarahan otak di sebelah kiri, kepala kiri. Nah, itu memang termasuk yang serius karena Ibu Titiek usianya 87 tahun," papar Petty.
Sebelum kejadian, kondisi kesehatan Titiek Puspa disebut masih stabil. Bahkan dua hari sebelumnya, pada 24 Maret, ia masih hadir dalam sebuah acara Musica Studios. Namun, keesokan harinya, kesehatannya mulai menurun.
Petty menduga hal itu mungkin disebabkan oleh kelalaian dalam mengonsumsi obat hipertensi.
"Kami tidak tahu kenapa, karena saya sih mengharapkan beliau tidak skip obat hipertensi. Saya tidak tahu, karena waktu itu memang tugas yang antar ada dua asisten," ungkap Petty.
Setelah didiagnosis mengalami perdarahan otak, Titiek Puspa langsung menjalani operasi dan dirawat di ruang ICU dengan pengawasan ketat. Selama dirawat, pihak keluarga membatasi kunjungan demi menjaga privasi dan pertimbangan medis.
"Kami keluarga memang menjaga agar Ibu Titiek dalam kondisi yang terjaga privasinya dan juga secara medis pun juga terjaga," terang Petty.
"Karena dari pihak rumah sakit tidak boleh ada yang menjenguk, artinya itu ada perhitungan-perhitungan medis yang memang membatasi," tandasnya.
Akhirnya, pada Kamis sore pukul 16.25 WIB, Titiek Puspa dinyatakan meninggal dunia akibat pecahnya pembuluh darah di otaknya. (*)
Editor: Rafika
