search

Berita

Mobil BYDPenjualan Mobil Terbaik 2025Mobil ListrikGaikindoBYD Dolphinpenjualan wholesale mobil

Penjualan Mobil BYD Melonjak di Februari 2025, Kalahkan Merek Eropa dan Jepang

Penulis: Redaksi Presisi
6 jam yang lalu | 0 views
Penjualan Mobil BYD Melonjak di Februari 2025, Kalahkan Merek Eropa dan Jepang
Penjualan Mobil BYD Melonjak di Februari 2025. (Sumber: Internet)

Presisi.co - Penjualan mobil BYD mengalami pertumbuhan signifikan pada Februari 2025, melampaui laju pertumbuhan merek-merek Eropa dan Jepang di Indonesia.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dilansir dari IDNFinancials.com, penjualan wholesale mobil asal Tiongkok ini meningkat 25,6% menjadi 1.399 unit. Sementara itu, penjualan ritelnya tumbuh lebih tinggi, mencapai 48,1% atau sebanyak 1.488 unit.

Meskipun mencatat pertumbuhan tertinggi, pangsa pasar BYD di Indonesia masih tergolong kecil, yakni 1,3% untuk segmen wholesale maupun ritel. Angka ini masih jauh di bawah Toyota yang menguasai pasar dengan pangsa sebesar 32,5% di wholesale dan 32% di ritel.

BYD, Pemain Baru dengan Ambisi Besar di Indonesia

BYD (Build Your Dreams) merupakan produsen mobil listrik asal Tiongkok yang semakin agresif berekspansi ke pasar global, termasuk Indonesia. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemimpin dalam industri kendaraan listrik (EV) dengan teknologi baterai canggih yang digunakan dalam berbagai model kendaraannya.

Di Indonesia, BYD resmi meluncurkan lini kendaraan listriknya pada awal 2024, menawarkan model seperti BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal. Dengan harga yang kompetitif serta teknologi baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) yang diklaim lebih tahan lama dan aman, BYD berupaya menarik perhatian konsumen Tanah Air yang mulai beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Langkah BYD untuk memperkuat eksistensinya di Indonesia juga didukung dengan rencana pembangunan pabrik perakitan lokal, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus memenuhi regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan pemerintah Indonesia terhadap kendaraan listrik.

Toyota dan Mercedes-Benz Hadapi Dinamika Pasar

Di sisi lain, Toyota mencatat pertumbuhan penjualan yang lebih moderat. Pada Februari 2025, penjualan wholesalenya naik 3,7% menjadi 31.589 unit, sementara penjualan ritelnya hanya tumbuh 0,4% menjadi 30.107 unit.

Sementara itu, merek Eropa seperti Mercedes-Benz mengalami penurunan. Penjualan wholesale pabrikan asal Jerman itu turun 13,3% menjadi 357 unit, sedangkan di tingkat ritel turun 15,4% menjadi 330 unit.

Secara keseluruhan, total penjualan wholesale mobil di Indonesia pada Februari 2025 meningkat tipis 0,3% menjadi 95.377 unit. Namun, di sisi ritel terjadi penurunan sebesar 3,9% menjadi 87.384 unit.

Dengan pertumbuhan pesatnya, BYD diprediksi akan menjadi salah satu pesaing utama di pasar kendaraan listrik Indonesia, bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dulu mapan. (*)

Editor: Redaksi