Penulis: Rafika
Presisi.co - Firdaus Oiwobo belakangan ini terus mencari perhatian publik. Pengacara yang tengah berseteru dengan Hotman Paris ini sebelumnya mengaku cucu sultan hingga memiliki gunung uranium.
Terbaru, Firdaus Oiwobo mengungkapkan dirinya pernah ditampar oleh Agnez Mo karena menyentuh area sensitif sang penyanyi.
Menurutnya, insiden itu terjadi ketika ia dan Agnez Mo sama-sama membintangi sinetron Matahariku (2004). Kala itu, sang sutradara memintanya melakukan adegan tak senonoh.
"Kan gue pemain pembantu, gua disuruh memperkosa, 'bang ini gimana memperkosanya bang?'" kata Firdaus Oiwobo mengenang, ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2025), sebagaimana diberitakan Suara.com.
Mengingat dirinya hanya pemain figuran, Firdaus Oiwobo pun tak berani menolak permintaan sutradara.
"Kan kalau ribut, kita masih bisa tangkis menangkis. Kalau memperkosa gimana? Agnesnya meronta-ronta," ucapnya.
Sutradara sinetron tersebut, Doddy Djanas, membebaskan Firdaus Oiwobo melakukan apapun. Namun, saat pengambilan adegan, Firdaus tak sengaja memegang area sensitif Agnez Mo hingga ia akhirnya ditampar.
"Pas camera action gue bingung kan, ya sudah gue perkosa beneran. Akhirnya gue salah pegang, ditabok sama Agnez, pok gitu," ucap Firdaus Oiwobo.
Agnez Mo lantas kebawa emosi hingga ogah beradu akting dengan pengacara kontroversial tersebut.
"Pas gue ditabok udah, (kata Agnez) 'saya enggak mau sama dia'. Gua langsung datang ke Bang Doddy (sutradara), 'tuh kan akhirnya salah pegang'," ucap pengacara Razman Arif Nasution ini.
Firdaus Oiwobo memang tengah menjadi pemberitaan hangat beberapa waktu terakhir. Semua bermula ketika Firdaus menjadi pengacara Razman Nasution untuk kasus pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris.
Saat mejalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 6 Februari 2025 terjadi sedikit kericuhan. Firdaus yang membela Razman kemudian sampai naik ke atas meja. Hal ini pun menjadi heboh, baik Firdaus maupun Razman mendapat kecaman karena membuat ricuh persidangan. Sampai-sampai sumpah mereka sebagai advokat dibebukan. (*)
Editor: Rafika
