Penulis: Rafika
Presisi.co - Saaih Halilintar mengungkapkan keinginannya untuk hidup mandiri dan memiliki rumah sendiri. Di usianya yang kini 22 tahun, Saaih ingin mengikuti jejak kakak-kakaknya yang sudah lebih dulu memiliki tempat tinggal sebelum menikah.
Keinginannya ini disampaikan langsung kepada sang ibu, Geni Faruk, yang tengah berada di Tanah Suci melalui panggilan video. Dalam percakapan tersebut, Saaih mengatakan bahwa ia merasa sudah cukup dewasa untuk memiliki rumah sendiri.
"Jadi nih mami, usia aku kan sudah lebih dari 21 tahun. Aku rasa aku kayaknya harus punya rumah sendiri. Aku sudah masuk umur dewasa, jadi sepertinya aku sudah harus punya rumah sendiri," kata Saaih Halilintar dalam video yang diunggah di akun TikTok-nya, Sabtu (22/2/2025).
"Bang Atta, Bang Thariq, sebelum nikah kan sudah punya rumah dua-duanya. Jauh sebelum nikah," ucapnya menyambung.
Namun, respons Geni Faruk justru mengira putranya ingin meninggalkannya.
"Kamu mau mengikuti jejak Bang Atta, Bang Thariq maksudnya? Kamu mau meninggalkan umi?" ujar Geni Faruk dengan nada sedih.
Menanggapi hal itu, Saaih lantas menjelaskan keinginannya untuk tinggal sendiri bukan berarti ingin menjauh dari keluarga.
Meski tetap merasa sedih, Geni pun merestui keinginan Saaih. Namun, ibu 11 anak itu memberi satu syarat kepada Saaih, yakni putranya itu harus rutin mengunjunginya.
"Gini sayang ya, kamu mau mandiri, kamu mau punya rumah sendiri. Walaupun itu semenyakitkan bagi umi, walaupun umi sedih sebenarnya, tapi kalau memang itu sudah kamu tunggu-tunggu, sudah kamu rencanakan, dan lain-lain, umi enggak bisa menghalangi," tutur Geni Faruk.
"Tapi umi beri syarat, kamu masih harus ikut morning briefing setiap hari, night review setiap hari, minimal banget kalau kamu sudah benar-benar hectic banget, malam Senin, malam Jumat, itu wajib. Kalau bisa datang, kalau enggak, video call," tambahnya.
Tanpa ragu, Saaih langsung menerima syarat tersebut. Ia berjanji akan tetap menemui sang ibu setiap hari.
"Aku akan semaksimal mungkin setiap pagi ke rumah umi," pungkasnya. (*)
Editor: Rafika
