search

Berita

Ustaz Adi HidayatAmalan Nisfu Sya'banMalam Nisfu Sya'banNisfu Sya'ban

Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Amalan Malam Nisfu Sya'ban, Hati-hati Hadis Palsu

Penulis: Rafika
3 jam yang lalu | 0 views
Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Amalan Malam Nisfu Sya'ban, Hati-hati Hadis Palsu
Ustaz Adi Hidayat. (net)

Presisi.co - Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa bagi umat Islam. Nisfu Syaban mengacu pada malam pertengahan bulan Syaban, tepatnya malam ke-15.

Kata nisfu berarti pertengahan, sementara syaban merujuk pada bulan dalam kalender Hijriah. Di tahun 2025, malam nisfu syaban jatuh pada 14 Februari 2025 karena 1 syaban 1446 jatuh pada 31 Januari 2025.

Karena itu, malam nisfu syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 Waktu magrib sampai terbit fajar pada Jumat, 14 Februari 2025.

Pada malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Nisfu Syaban dipandang sebagai waktu yang istimewa dalam bulan Syaban karena berbagai amalan yang dilakukan pada malam tersebut akan disampaikan kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, seluruh umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah pada malam Nisfu Syaban agar mendapatkan banyak pahala.

Selain sebagai malam istimewa untuk mendapatkan pahala, malam nisfu Syaban juga dipercaya sebagai malam penuh ampunan seperti dalam hadist berikut.

"Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?" (maksudnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka Anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb." (HR At Tirmidzi).

Namun, dilansir dari Suara.com, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan umat Islam agar lebih berhati-hati terhadap hadis palsu mengenai amalan Nisfu Syaban.

Dalam ceramahnya, UAH menjelaskan bahwa hadis yang mengimbau umat Islam untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan sholat khusus serta berpuasa pada siang harinya merupakan hadis palsu.

"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Syaban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan hadis sahih yang berkaitan dengan malam Nisfu Syaban diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Syaban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ibadah tidak hanya dianjurkan pada malam Nisfu Syaban, tetapi juga di malam-malam lainnya.

Selain itu, UAH juga menegaskan Nabi Muhammad SAW tidak secara spesifik menentukan amalan khusus yang harus dilakukan di bulan Syaban.

"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Syaban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," pungkas Ustaz Adi Hidayat. (*)

Editor: Rafika

Baca Juga