Toyota Siapkan Investasi Besar di Thailand: Percepatan Era Hybrid di Asia Tenggara
Penulis: Redaksi Presisi
13 jam yang lalu | 81 views
Presisi.co - Toyota Motor Corporation kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan dengan mengumumkan rencana investasi senilai 55 miliar baht, setara dengan Rp26 triliun, di Thailand. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Toyota untuk memperkuat posisi di pasar hybrid dan mendukung transisi global menuju kendaraan rendah emisi.
Modernisasi Produksi untuk Kendaraan Hybrid
Menurut pernyataan Menteri Industri Thailand, Akanat Promphan, dana besar ini akan difokuskan pada peningkatan lini produksi Toyota di Thailand. Transformasi ini mencakup pembuatan mesin berbahan bakar internal (ICE) yang lebih efisien, serta motor listrik berbasis baterai untuk mobil hybrid.
Investasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan, mulai dari penciptaan ribuan lapangan kerja hingga transfer teknologi mutakhir. Hal ini juga menjadi peluang besar bagi Thailand untuk memperkuat sektor tenaga kerjanya melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Rencana investasi ini disampaikan langsung oleh Chairman Toyota, Akio Toyoda, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Thailand menyatakan dukungannya dengan menawarkan kebijakan yang selaras dengan kebutuhan industri otomotif, memastikan sinergi antara produsen dan konsumen demi pertumbuhan ekonomi bersama.
Thailand sebagai Pusat Hybrid Asia Tenggara
Langkah Toyota memperbesar investasinya di Thailand semakin menegaskan ambisi negara tersebut untuk menjadi pusat produksi kendaraan hybrid dan listrik di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan pemerintah yang proaktif dan infrastruktur yang mumpuni, Thailand telah menarik perhatian produsen global untuk berinvestasi di sektor otomotif ramah lingkungan.
Toyota dan Jalur Multi-Strategi Menuju Netralitas Karbon
Meskipun mendapat kritik karena dianggap lebih lambat dibandingkan pesaing dari China dalam pengembangan kendaraan listrik penuh (EV), Toyota tetap berkomitmen pada pendekatan multi-strategi. Pendekatan ini mencakup pengembangan hybrid, plug-in hybrid, hingga hydrogen fuel cell, sebagai solusi alternatif menuju netralitas karbon.
Data menunjukkan bahwa dari total 10,3 juta unit kendaraan yang dijual secara global oleh Toyota pada tahun lalu, 3,5 juta di antaranya adalah kendaraan hybrid. Angka ini mencatat pertumbuhan 31% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan permintaan pasar yang terus meningkat terhadap kendaraan hemat energi.
Tantangan Harga Hybrid di Indonesia
Di sisi lain, harga mobil hybrid di Indonesia masih menjadi tantangan, terutama jika dibandingkan dengan Thailand. Sebagai contoh, Toyota Yaris Cross Hybrid di Thailand dijual mulai dari 789 ribu baht (sekitar Rp352 juta), sementara di Indonesia harganya mencapai Rp440 juta. Perbedaan harga ini disebabkan oleh beban pajak, seperti PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah), yang masih cukup tinggi di Indonesia.
Namun, pemerintah Indonesia telah mengumumkan insentif PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 3% mulai tahun depan. Kebijakan ini diharapkan mampu menurunkan harga mobil hybrid dan meningkatkan daya saing kendaraan ramah lingkungan di pasar domestik.
Produksi Hybrid Lokal di Indonesia
Toyota Indonesia juga terus memperkuat produksinya dengan menghadirkan kendaraan hybrid yang dirakit secara lokal. Saat ini, dua model hybrid, yakni Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid, sudah diproduksi di pabrik Toyota di Karawang dan Sunter.
Produksi lokal ini tidak hanya mendukung pengembangan industri otomotif nasional tetapi juga memperluas akses konsumen terhadap kendaraan hybrid yang lebih terjangkau.
Investasi besar-besaran Toyota di Thailand mencerminkan langkah strategis untuk mempercepat transisi ke era kendaraan ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan infrastruktur yang mendukung, Thailand berhasil menarik perhatian produsen global untuk memperluas operasi mereka.
Sementara itu, di Indonesia, upaya peningkatan produksi lokal dan kebijakan insentif diharapkan mampu mendongkrak penetrasi pasar hybrid. Komitmen Toyota di kawasan ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi langkah penting dalam membangun ekosistem otomotif yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*)