Pilkada Dinilai Terlalu Boros, Prabowo Usul Gubernur hingga Wali Kota Dipilih oleh DPRD
Penulis: Rafika
Jumat, 13 Desember 2024 | 81 views
Presisi.co - Presiden RI, Prabowo Subianto, mengusulkan agar pemilihan kepala daerah mulai dari tingkat gubernur hingga bupati dan walil kota ke depannya kembali dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Bukan tanpa alasan, Prabowo menyebut sistem demokrasi yang saat ini dijalankan di Indonesia masih memiliki sejumlah kekurangan, salah satunya adalah borosnya anggaran saat pelaksanaan Pilkada.
Oleh sebab itu, ia menilai perlunya perbaikan untuk mengoreksi sistem demokrasi Tanah Air yang dianggap masih terlalu mahal.
Hal ini disampaikan Prabowo di hadapan para pimpinan partai dalam acara HUT Ke-60 Partai Golkar di SICC, Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024).
"Ketua umum Partai Golkar, salah satu partai besar, tadi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem partai politik, apalagi ada Mbak Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan-kawan partai-partai lain mari kita berpikir, apa sistem ini, berapa puluh triliun habis dalam 1-2 hari, dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing, ya kan?" tutur Prabowo dalam sambutannya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian memberikan cotnoh negara-negara tetangga yang menurutnya lebih efisien dalam melaksanakan Pilkada, di mana pemilihan kepala daerah dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur, milih bupati. Efisien nggak keluar duit, efisien, kaya kita kaya," kata Prabowo.
Alih-alih dihamburkan untuk pemilihan umum, Prabowo menilai anggaran tersebut lebih bermanfaat jika digunakan untuk membiayai kebutuhan rakyat.
"Uang yang bisa beri makan anak-anak kita, uang yang bisa perbaiki sekolah, uang yang bisa perbaiki irigasi, uang yang bisa. Ini sebetulnya banyak ketua umum ini, sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana?" kata Prabowo.
"Kalau saya, jangan terlalu dengarkan konsultan-konsultan asing. Sekali lagi saya tidak mau mengajak kita anti orang asing, tidak. Tapi belum tentu mereka mikirin kita kok," sambung Prabowo. (*)