search

Daerah

Pemkab KukarBupati KukarEdi DamansyahIntervensi Pencegahan Stunting di KukarSasar Persoalan Gizi Balita

Edi Damansyah: Intervensi Pencegahan Stunting di Kukar Sasar Persoalan Gizi Balita

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Rabu, 07 Agustus 2024 | 524 views
Edi Damansyah: Intervensi Pencegahan Stunting di Kukar Sasar Persoalan Gizi Balita
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah. (Ist)

Kutai Kartanegara, Presisi.co - Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah melibatkan seluruh pihak terkait dalam Gerakan Bersama Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bagi balita dengan masalah gizi. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, pada Selasa (6/8/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, Sekda Kukar, Sunggono, Direktur RSUD AM Parikesit, dr. Martina Yulianti, Camat Muara Badak Arpan, dan Kades Badak Mekar, Budi Ilhamdi, dimulai dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi para balita.

dr. Eka Ruri menyampaikan bahwa setelah intervensi serentak dan penimbangan pada bulan Juni, teridentifikasi sekitar 342 anak dengan masalah gizi dari enam desa di wilayah kerja Puskesmas Muara Badak. Desa-desa tersebut meliputi Tanah Datar, Sungai Bawang, Badak Mekar, Sukadamai, Batu-Batu, dan Badak Baru. Program pemberian PMT lokal sudah berjalan di desa Badak Baru selama 18 hari dan di Desa Badak Mekar selama 12 hari.

“Alhamdulillah, di satu minggu pertama sudah ada peningkatan berat badan. Contohnya, di Desa Badak Mekar, berat badan anak yang awalnya 7,2 kilogram naik menjadi 8,5 kilogram setelah satu minggu pemberian PMT,” ujar dr. Eka.

Bupati Edi Damansyah mengatakan bahwa kehadirannya bertujuan untuk memastikan tindak lanjut dari hasil pengukuran dan penimbangan serentak pada bulan Juni ditangani dengan baik. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga pengukuran dan penimbangan di Kecamatan Muara Badak bisa rampung 100 persen.

Edi juga meminta para orang tua, khususnya ibu-ibu, untuk mendukung dan bekerjasama dalam mensukseskan gerakan intervensi stunting. Menurutnya, faktor penentu utama adalah para orang tua itu sendiri.

“Hasil pengukuran dan penimbangan serentak bukan hanya untuk menindaklanjuti anak-anak yang berpotensi stunting dan yang sudah stunting, tetapi juga menjadi rutinitas untuk mempersiapkan kualitas kesehatan generasi kita di Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Edi Damansyah.

Edi juga berharap pihak perusahaan dan warga masyarakat yang perekonomiannya menengah ke atas ikut berpartisipasi menjadi orang tua asuh untuk mensukseskan gerakan bersama Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Sebagai informasi, langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Kukar dalam mensukseskan program ini antara lain peningkatan kapasitas kader posyandu, peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM), pembangunan sekretariat atau gedung posyandu, pendayagunaan dana 50 juta per RT dalam kolaborasi pelaksanaan penanganan stunting, serta menggelar rakor pokjanal kabupaten dan kecamatan. (*)

Penulis: Gio
Editor: Ridho M