search

Advetorial

Kukar Idamanedi damansyah

Jembatan Sebulu di Kukar, Optimisme Edi Damansyah dan Dampaknya bagi Ekonomi Lokal

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 28 Juni 2024 | 136 views
Jembatan Sebulu di Kukar, Optimisme Edi Damansyah dan Dampaknya bagi Ekonomi Lokal
Bupati Edi Damansyah saat sambutan groundbreaking Jembatan Sebulu, Jumat 28/6/2024.(Istimewa)

Kutai Kartanegara, Presisi.co - Pembangunan Jembatan Sebulu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, telah resmi dimulai. Bupati Edi Damansyah memimpin upacara groundbreaking yang menandai dimulainya proyek ini.

Bupati Edi Damansyah menyampaikan rasa optimisnya terhadap pembangunan Jembatan Sebulu. Menurutnya, jembatan ini akan memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian lokal.

"Efeknya sangat luar biasa jika jembatan ini sudah jadi dan dipastikan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sebulu," ujarnya.

Selain itu, pembangunan jembatan ini diharapkan akan melancarkan aktivitas warga di dua wilayah. Jembatan ini akan menghubungkan Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman, serta Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong di Kabupaten Kutai Timur.

Jembatan Sebulu dibangun di lokasi strategis, yakni di Desa Sebulu Modern yang terletak di tengah-tengah tiga kabupaten tersebut dan dekat dengan bantaran Sungai Mahakam. Dengan desain mirip Jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Jembatan Sebulu akan memiliki panjang total 915 meter, dengan badan jembatan sepanjang 270 meter.

Pembangunan jembatan ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp700 miliar dan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menggunakan anggaran Rp194 miliar dari nilai kontrak Rp200 miliar, sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pada 2025 dengan penambahan senilai Rp500 miliar.

Proyek ini merupakan bagian dari program dedikasi Kukar Idaman yang bertujuan memantapkan konektivitas wilayah. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menargetkan jembatan ini selesai dalam dua tahun, sehingga diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2025.

Edi Damansyah juga menggarisbawahi bahwa masyarakat telah lama menantikan pembangunan jembatan ini. Selama ini, mereka mengandalkan feri untuk menyeberangi sungai dengan tarif Rp5 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp20 ribu untuk kendaraan roda empat, yang dirasa cukup membebani masyarakat.

"Kami targetkan selesai selama dua tahun. Akhir tahun 2025 kalau bisa sudah beroperasi," pungkasnya. (*)