Bupati Kukar Apresiasi Sukses Petani Jamur Tiram: Inspirasi untuk Generasi Muda
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 19 Juni 2024 | 131 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, memberikan apresiasi atas keberhasilan I Made Susana dalam usaha pembudi daya Jamur Tiram di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang.
I Made Susana telah mencapai prestasi sebagai Pengelola Jamur Tiram Petani Milenial Kalimantan Timur (Kaltim) berkat pengalamannya selama enam tahun dalam profesi ini. Dalam kurun waktu tersebut, I Made mengembangkan berbagai metode hingga menemukan cara yang efektif.
Menurutnya, proses budi daya jamur tiram membutuhkan waktu 120 hari per siklus, dengan pembuatan baglog selama tujuh hari, inkubasi 30 hari, dan masa panen selama 80 hari. Setiap baglog mampu dipanen sebanyak 4-5 kali dalam empat bulan, menghasilkan rata-rata 150 kilogram jamur tiram per hari.
"Dengan harga jual Rp30 ribu per kilogram, hasilnya mencapai Rp4,5 juta per panen," ujar I Made.
Ia berharap kesuksesannya dapat menginspirasi generasi muda di Kukar untuk memulai usaha budi daya jamur tiram dan mengembangkan profesi sebagai petani.
Lebih lanjut, Bupati Edi Damansyah menyatakan kebanggaannya atas pencapaian dan kontribusi yang telah diberikan I Made dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagi ilmu dan inspirasi.
"Pemkab Kukar akan terus mendukung dan memfasilitasi pengembangan pertanian, termasuk budi daya jamur tiram, di daerah ini," ujar Edi.
Edi menambahkan bahwa I Made aktif dalam memberikan pelatihan khusus untuk membagikan pengetahuannya kepada petani yang ingin mengembangkan usaha serupa.
"Dengan metode yang sudah terbukti berhasil, I Made telah menjadi contoh bagi petani lain untuk terus maju dan berkembang," tambahnya.
Pemkab Kukar juga akan menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pertanian di Kecamatan Tenggarong Seberang, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan pertanian berbasis kawasan. (*)