Adopsi Wadah Non-Plastik untuk Daging Kurban Belum Menggeliat di Samarinda
Penulis: Rafika
Rabu, 19 Juni 2024 | 961 views
Samarinda, Presisi.co - Sejumlah kota besar di Indonesia mulai meninggalkan pemakaian kantong plastik sebagai media pembagian daging kurban dan menggunakan wadah yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dalam surat edaran bernomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.0/6/2024.
Surat edaran tersebut ditujukan kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk menghimbau masyarakatnya agar merayakan Iduladha tanpa sampah plastik.
Surat edaran tersebut diteruskan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur (Kaltim) dengan mengeluarkan imbauan agar menghindari penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban.
Sayangnya, upaya pelaksanaan kurban yang lebih ramah lingkungan ini belum tampak di Samarinda. Masjid-masjid besar masih memanfaatkan kantong plastik saat membagikan daging kurban kepada masyarakat.
Masjid terbesar di Samarinda, yakni Islamic Center atau juga dikenal sebagai masjid Baitul Muttaqien, masih menggunakan kantong plastik untuk membagikan sekitar 2.000 daging kurban.
Ketua panitia pelaksanaan kurban Islamic Center, Ustadz H Mohammad Ilmi mengatakan, salah seorang panitia sempat mengusulkan penggunaan wadah non plastik. Namun, usulan tersebut batal terlaksana lantaran tidak tahu di mana harus mencari besek dalam jumlah banyak.
“Kami minta info di mana dapat itu, sampai mendekati hari H juga tidak mendapatkan informasi persisnya, waktu semakin mepet akhirnya kita lakukan sebagaimana tahun sebelumnya pakai plastik,” ujarnya kepada Presisi.co, Rabu (19/6/2024).
Sementara itu, masjid Nurul Mu'minin yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, juga belum menerapkan pemakaian wadah non plastik untuk membagikan daging kurban.
Alasannya, panitia tidak mengetahui soal adanya imbauan kurban tanpa plastik.
“Lain kali mungkin, kami akan pakai yang lebih ramah lingkungan,” ujar Nyoman, panitia kurban Masjid Nurul Mu’minin, Rabu (19/6/2024).
Pegiat Sosial dan Lingkungan Hidup Kaltim, Niel Makinuddin, mengingatkan bahwa penggunaan kantong plastik sebagai media pembagian daging kurban sangat berbahaya, khususnya akan memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Sebab, limbah plastik tidak mudah terurai oleh alam secara alamiah, sehingga akumulasi sampah plastik setiap tahunnya akan menjadi limbah tak terkelola menimbulkan polusi yang akan merusak alam seperti mencemari tanah, dan air, meracuni sumber air tanah, dan dapat menyebabkan dampak kesehatan serius terhadap manusia.
“Limbah dari sampah plastik bisa menghasilkan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker. Seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara,” jelas Niel kepada Presisi.co saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, masalah sampah plastik yang menumpuk ini dapat diatasi dengan adanya gerakkan yang melibatkan seluruh sektor masyarakat, seperti pemerintah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat, akademisi, dan organisasi non pemerintah, serta generasi milenial atau Gen Z.
“Gerakan kultural perlu segera dilakukan agar penanganan sampah plastik lebih komprehensif dan efektif serta berdurasi jangka panjang ke depan,” pungkasnya.