Sosok Buronan Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali, Pernah Bunuh Polisi dan Tembak Hakim
Penulis: Rafika
Senin, 03 Juni 2024 | 517 views
Presisi.co - Pelarian buronan nomor satu Thailand yang kabur ke Indonesia telah berakhir. Chaowalit Thongduang atau dikenal sebagai Sia Paeng Nanod berhasil diringkus oleh Polri di salah satu apartemen di Badung pada Kamis, 30 Mei 2024 lalu.
Setelah tujuh bulan melarikan diri, Chaowalit kini harus menerima nasib kembali mendekam di balik jeruji besi. Pihak kepolisian Indonesia telah bekerjasama dengan otoritas Thailand untuk melakukan pemindahan kriminal tersebut.
Chaowalit awalnya adalah seorang pemilik bengkel mobil terkenal di wilayah Tha Khae. Pria yang berasal dari Distrik Mueang, Provinsi Phatthalung, itu juga sempat berkiprah di dunia politik dan bekerja sebagai sekretaris ketua dewan Organisasi Administratif Provinsi Phatthalung.
Namun, ia menjadi buronan yang paling dicari di Thailand lantaran dikenal sebagai salah satu bandar narkoba terbesar di negara tersebut.
Selain penyalahgunaan dan perdagangan narkoba, Chaowalit juga tersandung kasus pembunuhan yang tak main-main. Sebelum kabur ke Indonesia, pernah membunuh seorang anggota kepolisian Thailand dan penembakan anggota kehakiman Thailand.
Chaowalit sebenarnya sudah pernah diamankan Kepolisian Thailand usai melakukan penembakan di restoran Distrik Muang, Thailand pada 9 September 2019. Namun pada 22 Oktober 2023, Chaowalit kabur dari penjara saat dibawa ke RS Maharaj Nakhon Si Thammarat untuk menjalani perawatan gigi dengan membunuh polisi Thailand.
Pada 25 Desember 2023, pengadilan memberinya hukuman penjara seumur hidup secara in absentia atas percobaan pembunuhan. Royal Thai Police kemudian mengeluarkan red notice terhadap Chaowalit pada 16 Februari 2024.
Kabur ke Indonesia
Chaowalit kabur ke Indonesia melalui jalur laut, dari perairan Thailand menuju ke Aceh dengan kapal cepat pada Desember 2023 lalu Dari Aceh ia kemudian berpindah ke Medan, dan mengubah namanya menjadi Sulaiman.
Kebutuhan-kebutuhan untuk menunjang kehidupannya dibantu oleh oknum masyarakat lokal, terkait uang, urusan bepergian, dan berbagai urusan lain selama ia dalam pelarian.
Chaowalit mendapatkan bantuan dari seorang WNI berinisial FS selama pelariannya di Indonesia. Identitas FS telah dikantongi oleh pihak kepolisian. FS sendiri dikenalkan kepada Chaowalit oleh salah satu saksi di Thailand.
Peran FS cukup penting, yakni pembuatan KTP palsu, Kartu Keluarga palsu, hingga Akta Kelahiran Palsu. Pada dasarnya, semua dokumen untuk memalsukan identitas yang dimiliki Chaolit sehingga sulit terlacak oleh kepolisian.
Buronan nomor satu Thailand itu kemudian berpindah ke Bali sejak 20 Mei 2024 ini untuk melakukan liburan. Di Pulau Dewata kemudian pelariannya berakhir, dan harus menghadapi proses hukum yang berlaku di Thailand setelah dipulangkan ke negaranya. (*)