Penulis: Rafika
Presisi.co - Konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza terus menjadi sorotan dunia internasional. Seruan gencatan senjata pun terus disuarakan oleh berbagai pihak. Sejumlah negara pun mengutuk keras aksi keji Israel yang dianggap telah melakukan kejahatan perang dan melanggar sejumlah aturan hukum internasional di Jalur Gaza.
Terbaru, Afrika Selatan menggugat Israel ke ke International Court of Justice karena dianggap telah melakukan genosida terhadap warga Palestina sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi tuduhan Afrika Selatan tersebut dengan menyebutnya sebagai dunia yang telah diputar balikkan.
“Kemunafikan Afrika Selatan tidak mengenal batas,” kata Netanyahu dalam pidatonya kepada media dari Tel Aviv, sebagaimana diberitakan VOA Indonesia.
“Di manakah Afrika Selatan ketika jutaan orang dibunuh dan diusir dari rumah mereka di Suriah dan Yaman, dan oleh siapa? Oleh mitra-mitra Hamas,” katanya.
Selain itu, Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel akan terus memerangi Hamas dengan dalih tindakan tersebut adalah hak suatu negara untuk mempertahankan diri.
Ia juga menyatakan bahwa tentara Israel “melakukan semua yang bisa dilakukan untuk tidak mencelakakan mereka yang tidak terlibat.”
Sementara itu, mahkamah tertinggi PBB pada hari Kamis (11/1) memulai sidang pertama terkait tuduhan dari Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.
Meskipun kasus ini mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, Afrika Selatan meminta Mahkamah Internasional untuk segera memerintahkan penghentian serangan militer Israel di Jalur Gaza. (*)
Editor: Rafika
