Cerita Istri Korban yang Diterkam Harimau Milik Majikan Sebelum Meninggal Dunia, Lebih Manja dan Romantis
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 22 November 2023 | 1.043 views
Samarinda, Presisi.co - Kematian pemuda yang diterkam harimau sang majikan meninggalkan duka bagi sang istri. Sebab, kematian Suprianda itu meninggalkan seorang istri dan dua anaknya.
Korban meninggalkan seorang istri yakni Suwarni (26) bersama dua buah hati mereka.
Anak pertamanya perempuan umur 7 tahun dan anak kedua laki-laki berusia 1 tahun. Bahkan saat ini perempuan 26 tahun itu tengah mengandung anak ketiga mereka.
Suwarni mengatakan sang suami merupakan pribadi yang hangat dan tekun bekerja.
Suwarni merasakan firasat sebelum sang suami meninggal dunia.
Pagi hari sebelum kejadian, sang suami berubah menjadi lebih manja dan romantis dari biasanya.
Tidak hanya itu, Suprianda mendadak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Seperti membersihkan seluruh area rumah hingga melipat rapi pakaian-pakaian yang ada.
Usainya sang suami mendadak mencukur rambut anak laki-laki mereka.
"Katanya biar tambah gagah seperti dia," ucapnya dengan berkaca-kaca.
Tidak hanya itu, almarhum juga mengatakan hendak mengajak keluarganya berlibur di hari Sabtu (18/11).
Sebab kala itu sang suami mengaku mendapatkan rezeki nomplok.
"Katanya dapat uang di mobil. Pas mau dikembalikan ke bos Andre (pemilik harimau), kata bosnya bukan miliknya dan suami saya boleh ambil," bebernya.
Seharian penuh itu Suwarni dipenuhi rasa bahagia dengan kehangatan yang diberikan almarhum untuknya dan anak-anaknya.
Hari pun berganti. Sabtu pagi ia membangunkan sang suami untuk segera mandi dan sarapan.
Niatnya hari itu mereka akan mendatangi rumah keluarga yang akan melaksanakan acara pernikahan, Minggu (19/11) pagi.
Namun sebelum itu, seperti biasa sang suami mampir di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, Kecamatan Samarinda Utara untuk memberi makan hewan peliharaan majikannya.
Sepanjang perjalanan Supriandi menggelontorkan guyonan yang membuatnya tertawa ringan.
Setibanya di depan gerbang menuju kandang harimau yang berjarak 200 meter dari rumah inti, sang suami turun dan memintanya untuk menunggu bersama buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun.
"Tunggu di sini (di luar gerbang menuju kandang). Bapak tidak akan lama," itulah kata-kata terakhir yang ia dengar dari mulut sang suami sebelum hilang dari balik pintu kandang yang berisi harimau pada Pukul 10.30 Wita.