Penjelasan Adik Korban yang Diterkam Harimau, Suprianda Terancam Dipecat Jika Berhenti Kasih Makan
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 18 November 2023 | 1.514 views
Samarinda, Presisi.co - Pria bernama Suprianda ditemukan tak bernyawa oleh istrinya sendiri di sebuah rumah Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (18/11) pukul 14.00 Wita. Suprianda tewas diduga diserang harimau saat memberi makan.
Adik korban, Hanifah mengatakan setiap hari kakaknya memiliki tugas memberi makan Harimau setiap pukul 10.00 Wita.
Suprianda berangkat ke rumah majikannya itu untuk memberi makan harimau itu.
Dia pergi bersama sang istri dan di rumah bernomor 99 pukul 10.30 Wita.
Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk. Namun kali ini ayah satu anak tersebut meminta sang istri cukup menunggu di luar.
"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," jelas Hanifah.
Namun hingga Pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar. Kakak iparnya yang dilanda rasa khawatir akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukan oleh sang Kakak.
Perempuan yang tengah hamil tua tersebut histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.
Dia menjelaskan, kandang Harimau tersebut memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat Harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.
"Kakak Ipar saya langsung lari keluar karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.
Perempuan tersebut cukup beruntung sebab bertemu salah satu pihak keluarga di tepi jalan.
"Kakak Ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang," ucapnya lagi.
Suprianda sudah bekerja di rumah tersebut sejak tiga tahun terakhir.
Selama satu bulan belakangan sang Kakak sudah hendak mengundurkan diri namun terus ditahan oleh majikannya.
"Katanya takut. Harimaunya sering mau nerkam. Tapi bosnya enggak percaya," ungkapnya.
"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat gym kalau berhenti kasih makan Harimau," imbuhnya.
Saat ini jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie.
Pihak keluarga pun berharap kasus ini dapat diproses secara hukum.
"Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual," tegasnya.