Festival Kesenian Gandrung Banyuwangi Digelar di Kukar, Wabup Rendi Solihin Beri Dukungan Penuh
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 06 November 2023 | 404 views
Tenggarong, Presisi.co - Selain menjadi daerah yang kaya akan sumber daya alam di bidang minyak dan gas, Kabupaten Kutai Kartanegara juga sangat kaya akan keragaman budayanya. Mengingat masyarakat Kukar sendiri terdiri dari beragam suku. Hal ini menjadikan Kukar dikenal sebagai rumah bagi berbagai kebudayaan yang ada di Nusantara.
Keanekaragaman budaya ini pun tumbuh dan terpelihara dengan baik di tengah-tengah masyarakat berkat dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Keterbukaan Pemkab terhadap setiap kelompok masyarakat yang ingin menyelenggarakan kegiatan kebudayaan menjadi bukti nyata dari komitmen mereka.
Terbaru, Pemkab Kukar bersama Paguyuban Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) akan menggelar Festival Kesenian Gandrung. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung pada 18 November 2023 di Sasana Krida Bhakti, Kelurahan Maluhu, Tenggarong.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, turut menyatakan dukungannya terhadap gelaran kegiatan tersebut. Bahkan, ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut meramaikan Festival Kesenian Gandrung.
Orang nomor dua di Kukar ini menyampaikan bahwa adanya keberagaman kebudayaan Nusantara yang berkembang di Kukar, menjadi salah satu nilai tambah Kukar sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara.
"Kami mendukung penuh, karena ini juga penting untuk menambah wawasan kita mengenai keberagaman kebudayaan Indonesia," ucap Rendi. Senin (6/11/2023).
"Tidak bisa kita memungkiri dengan adanya IKN, bakal banyak masyarakat dari berbagai daerah datang ke Kukar, dan kita harus siap dengan kebudayaan yang mereka bawa," tambahnya.
Untuk diketahui, Gandrung sendiri merupakan tari tradisional asal Banyuwangi, Jawa Timur. Tari gandrung dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan yang masing-masing penarinya memiliki nama. Penari perempuan disebut sebagai Penari Gandrung, sedangkan penari laki-laki disebut sebagai Paju atau Pemaju.
Tata busana para penari Gandrung Banyuwangi cukup khas dan berbeda dengan busana dari tarian daerah Jawa yang lainnya. Tata busana tari Gandrung ini juga dipengaruhi oleh gaya busana yang berkembang di Kerajaan Blambangan.
Lalu, musik pengiring yang digunakan dalam pertunjukan tari gandrung mencakup satu buah kempul atau gong, satu buah kluncing atau triangle, satu atau dua buah biola, dua buah kendhang, dan satu pasang Kethuk.
Di samping itu, pertunjukan dari tari gandrung tidak lengkap apabila tidak lengkap tanpa iringan panjak atau biasa disebut sebagai pemberi semangat, yang memiliki tugas untuk memberikan efek kocak atau lucu pada setiap pertunjukan gandrung. (Adv)