search

Advetorial

DPRD KutimAbdi FirdausKarhutla

Antisipasi Karthutla, Abdi Firdaus Minta Warga Kutim Hindari Hal Ini!

Penulis: Cika
Selasa, 07 November 2023 | 503 views
Antisipasi Karthutla, Abdi Firdaus Minta Warga Kutim Hindari Hal Ini!
Anggota DPRD Kutim, Abdi Firdaus saat ditemui di ruang kerjanya. (Istimewa)

Kutim, Presisi.co - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi atensi berbagai pihak di Kutai Timur (Kutim). Tak terkecuali anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Abdi Firdaus.

Untuk itu, dia meminta semua stakeholder terkait untuk sama-sama menangani masalah karhutla dengan memberikan himbauan dan menghentikan pembakaran lahan yang terjadi di Kutim.

Dia menyatakan, Karhutla yang terjadi di musim kemarau ini kebanyakan akibat dari ulah manusia yang sengaja membakar lahan atau sampah untuk kepentingan pribadi.

“Kami dari dewan masih koordinasi dulu dengan kepala dinas kebakaran dan kami juga mengimbau kepada masyarakat Kutim tetap waspada karena saat ini belum waktunya musim hujan,” ucap Abdi Firdaus.

Abdi juga berharap kepada masyarakat agar tetap menjaga dan menghindari membakar sampah sembarangan.

“Saya harap kepada masyarakat harus tetap menjaga, hindari dulu khusus untuk bakar membakar, karena kita juga dari pemerintah telah siapkan tempat sampah,” tuturnya.

Kebakaran hutan atau lahan yang sering sengaja dibakar oleh masyarakat, karena adanya sebagian masyarakat yang belum mengetahui peraturan yang di tetapkan oleh pemerintah tentang pidana membakar hutan dan lahan.

Abdi firdaus mengatakan bahwa masyarakat juga perlu untuk disosialisasikan tentang hal ini, karena tidak semuanya atau sedikit yang mengetahui tentang peraturan pidana ini dan penting selalu komunikasi kepada pemerintah.

“Saya harap kepada pemerintah lebih sering dengan instansi-instansi lainnya, seperti polres, dandim, lanal, itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat sampai dengan ketingkat-tingkat desa maupun tingkat RT, bahwa ini loh bahaya pembakaran yang di lakukan secara sengaja oleh pihak masyarakat ataupun petani,” ujarnya. (*)

Editor: Redaksi