search

Advetorial

Dispar KukarPelatihan pengelola wisataPariwisata KukarM Ridha Fatriantaedi damansyahrendi solihin

Tingkatkan SDM Pengelola Objek Wisata, Dispar Kukar Gencar Adakan Berbagai Pelatihan

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 23 Oktober 2023 | 690 views
Tingkatkan SDM Pengelola Objek Wisata, Dispar Kukar Gencar Adakan Berbagai Pelatihan
Kabag Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar, M Ridha Fatrianta (Istimewa)

Tenggarong, Presisi.co - Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mendorong kemajuan sektor pariwisata dari berbagai sisi. Mengingat Kukar merupakan wilayah yang kaya akan potensi wisata. Apalagi Kukar kekinian berperan penting sebagai mitra pendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata pun tak luput dari perhatian pemerintah, khususnya SDM pengelola wisata. Setiap tahunnya, Dispar Kukar gencar mengadakan berbagai pelatihan untuk menjadikan para pengelola wisata di Kukar semakin kompeten dan profesional.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar, M Ridha Fatrianta mengatakan, sepanjang tahun 2023 ini pihaknya telah melaksanakan kegiatan pelatihan di sejumlah wilayah di Kukar.

“Tahun ini ada pelatihan di Pantai Pemedas, pelatihan sanitasi di Kota Bangun, kemudian pelatihan Branding dan pemasaran produk wisata di Tenggarong,” sebut Ridha.

Dalam waktu dekat ini, sambung Ridha, Dispar Kukar juga akan menyelenggarakan pelatihan di Samarinda. Pelatihan tersebut nantinya akan mengundang seluruh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kukar.

“Tujuannya untuk mensinkronisasikan Pokdarwis dan BUMDes sebagai unit usaha. Kita akan latih untuk penyamaan persepsi antara Pokdarwis dan BUMDes,” tambahnya.

Di sisi lain, Ridha menyadari bahwa pihaknya tak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan pengembangan potensi destinasi wisata di Kukar. Ia menuturkan bahwa Dispar Kukar membutuhkan kerjasama dengan pihak lain, seperti Pokdarwis dan BUMDes.

“Kami menyadari bahwa pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Kami butuh masyarakat melalui Pokdarwis dan pengusaha. Karena memang kegiatan pemberdayaan ini bisa dilakukan sendiri,” pungkasnya. (Adv)

Editor: Rafika