search

Advetorial

haji alungdprd kaltimpartai golkar

Haji Alung Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Desa Semayang

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 04 Maret 2023 | 668 views
Haji Alung Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Desa Semayang
Soswbang Haji Alung di Desa Semayang. (Istimewa)

Kukar, Presisi.co - Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan (Soswbang) keduanya di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Sabtu, 4 Maret 2023.

Politisi Golkar ini menyebut, Soswbang yang telah menjadi agenda rutin Legislator  di Karang Paci -sebutan DPRD Kaltim bertujuan untuk memupuk kembali nilai-nilai persatuan melalui pemahaman empat pilar kebangsaan.

“Yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Haji Alung - sapaannya dihadapan puluhan warga dan aparat desa yang menghadiri Soswbang.

Ia menyebut, upaya pecah belah bangsa saat ini patut diwaspadai oleh seluruh pihak. Pemerintah bersama rakyat disebut dia memiliki tanggung jawab yang sama menjaga keutuhan bangsa.

“Maka itu, Keempat konsensus kebangsaan ini wajib dikenalkan kepada generasi penerus bangsa untuk memastikan bahwa sebagai warga negara, kita benar-benar menjaga dan mencintai NKRI,” sebutnya.

Terpenting, Haji Alung berpesan tiap elemen masyarakat dapat menjaga kondusifitas di daerah lewat pemahaman ideologi dan dasar negara.

“Apalagi ditengah ancaman resesi saat ini. Jika Kaltim senantiasa terjaga kondusifitasnya, pasti perekonomian kita akan tetap bertahan dan membaik,” sebutnya.

Menambahkan, Ahmad Fadillah yang hadir sebagai narasumber menilai bahwa Soswbang yang digelar oleh anggota DPRD Kaltim patut diapresiasi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat.

"Makanya pemerintah dan DPRD harus gencar menggelar sosialiasi kebangsaan seperti ini, makanya perlu diapresiasi," sebut dia. 

Ahmad juga banyak mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Tanpa dasar yang kokoh, bangunan itu pasti akan roboh," kata dia.

"Jadi, Indonesia bukan hanya milik satu golongan saja. Makanya Indonesia disebut sebagai negara kesatuan," tambah dia mengakhiri. (*)

Editor: Redaksi