search

Berita

Pilpres 2024 Presiden Jokowi

Wakil Ketua MPR RI Bongkar Rahasia: Ada Kelompok yang Bergerak Mendorong Pemilu 2024 Ditunda

Penulis: Presisi 1
Senin, 06 Februari 2023 | 844 views
Wakil Ketua MPR RI Bongkar Rahasia: Ada Kelompok yang Bergerak Mendorong Pemilu 2024 Ditunda
Presiden Jokowi saat dilantik. (Internet)

Presisi.co - Kabar adanya kelompok yang mendorong penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan Presiden RI bukanlah isapan jempol belaka. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani.

Politikus PPP ini menyebut, ada kelompok yang konsisten mendorong Pemilu 2024 ditunda.

Jika pemilu 2024 ditunda, maka masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang. 

"Sebagaimana juga informasi yang saya dapatkan bahwa di tengah masyarakat juga ada ikhtiar dari kelompok tertentu yang masih mengusung, mengupayakan penundaan pemilu," kata Arsul Sani di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023) dikutip Suara.com, jaringan Presisi.co. 

Tapi Arsul menegaskan, di internal partai politik belum ada pembahasan secara spesifik tentang penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. 

"Tapi tidak berarti kalau kita bicara dalam konteks partai-partai politik, sedang ada atau akan ada pembicaraan tentang penundaan pemilu itu tidak sejauh ini," tuturnya. 

Menurutnya, partai-partai politik saat ini justru masih tetap fokus Pemilu 2024 sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 

"Yang ada di kami. Artinya, partai-partai politik sejauh ini masih bekerja pada asumsi bahwa pemilu itu on schedule. Iya bahwa Pemilu itu on schedule akan berlangsung pada 14 Februari 2024," katanya. 

Arsul menilai, isu tersebut adalah bagian dari aspirasi biasa saja. Dikatakan Asrul, ini masih wajar dalam berdemokrasi. 

"Kalaupun nanti ada yang ingin menyuarakan sebaliknya dari mayoritas kan enggak bisa dilarang juga, jadi kita sikap ya wajar wajar aja, yang mau mengupayakan itu silahkan, yang kemudian tetap menjaga praktek demokrasi lima tahunan kita silahkan aja," imbuh Arsul. 

Penegasan Mahfud MD 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan isu penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tidak bersumber dari internal pemerintah. 

"Kalau dari pemerintah, jelas. Bahwa kemudian ada pikiran-pikiran lain, saya katakan itu di luar pemerintah dan itu hak," kata Mahfud MD saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Penyampaian Arah Kebijakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Tahun Anggaran 2023 bertajuk "Transformasi Lemhannas RI 4.0" di Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta, Rabu (1/2/2023). 

Menurut Mahfud, aspirasi seseorang untuk menunda penyelenggaraan pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden tidak bisa dihalangi, karena itu merupakan tindakan yang tidak melanggar hukum. 

"Kita tidak bisa menghalangi kalau seorang ketua partai politik, kelompok masyarakat tertentu, berwacana itu (masa jabatan presiden) harus diperpanjang. Itu kan ya tidak melanggar hukum," tambahnya. 

Dia menambahkan jika ada gerakan atau gerilya mengenai penundaan pemilu, maka hal itu terkait dengan persoalan di luar ranah politik. 

"Masalah yang mungkin harus kita hadapi, situasi di balik layar, bukan soal-soal politik internal yang seperti itu. Misalnya, bencana alam, geopolitik, kejadian luar biasa," jelasnya. 

Di luar persoalan beragam aspirasi tersebut, dia menyampaikan sejauh ini Pemerintah telah mempersiapkan penyelenggaraan pemilu. 

Selain itu, detail lain soal pemilu, mulai dari persoalan prosedural, kelembagaan, hingga aturan mengenai pesta demokrasi, sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara. 

"Sampai saat ini, kesiapan kita itu kalau secara internal, prosedural, personel, kelembagaan, aturan-aturan; itu sudah kami siapkan semua. Tahapan-tahapannya sudah kami siapkan. Kita akan pemilu tahun 2024," ujar Mahfud. (*)

Editor: Rizki