Penulis: Presisi 1
Presisi.co – Lieus Sungkharisma adalah seorang pengusaha di Jakarta yang memiliki pilihan sikap berbeda dari kebanyakan Chindo (keturunan Tionghoa) di Indonesia. Sebab, Lieus Sungkharisma secara terang-terangan menjadi pendukung PA 212 yang dimotori Habib Rizieq Shihab. Lieus Sungkharisma pun kerap ikut turun demo dan melontarkan diksi-diksi oposisi ke pemerintah setelah sebelumnya pernah mendukung Jokowi, dilansir Suara.com, jaringan Presisi.co.
Pada Selasa 24 Januari 2023 lalu, Lieus Sungkharisma mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten sekitar pukul 21.00 WIB karena sakit jantung.
Siapa Lieus Sungkharisma?
Semasa hidupnya, Lieus Sungkharisma aktif sebagai aktivis organisasi dan partai politik sejak 1986-1991. Lieus Sungkharisma adalah Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI). Kemudian Lieus Sungkharisma Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada 1985.
Lieus Sungkharisma pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta, Ketua di DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ketua Umum Multi Culture Society, serta Wakil Presiden The World Peace Committee.
Lieus Sungkharisma lahir di Cianjur pada 11 Oktober 1959. Lieus Sungkharisma tercatat pernah mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam dua pemilihan presiden (pilpres) berbeda. Yakni Lieus Sungkharisma mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2014, lalu mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Kala itu, Lieus Sungkharisma dipercaya menjadi juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Lieus Sungkharisma di Kasus Makar
Perjalanan Lieus Sungkharisma tapi selamanya mulus. Lieus Sungkharisma pernah terjerat kasus makar di tengah Pilpres pada Mei 2019 lalu. Kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar ini bermula dari laporan seorang wiraswasta bernama Eman Soleman.
Setelah Lieus Sungkharisma ditangkap, pengacaranya, Hendarsam mengajukan penangguhan penahanan pada 3 Juni 2019. Pengajuan penangguhan penahanan tersebut dikabulkan oleh Polda Metro Jaya. (*)
Editor: Rizki
