Ferry Irawan Kuat Berhubungan Badan Sehari 2x Durasi 1 Jam Setiap Hari Selama 10 Bulan, Perkasa atau Hypersex?
Penulis: Presisi 1
Sabtu, 14 Januari 2023 | 5.083 views
Presisi.co – Venna Melinda, istri Ferry Irawan di channel YouTube Orami Entertainment menceritakan bahwa Ferry Irawan adalah sosok suami yang minta berhubungan badan 2x sehari setiap hari dengan durasi rata-rata 1 jam. Ini terjadi selama 10 bulan pernikahan Venna Melinda dan Ferry Irawan.
Venna Melinda mengaku kewalahan dengan hasrat seksual suaminya, sudah melakukannya saat pagi hari tapi masih memberikan kode di malam hari.
"Di perkawinanku yang pertama iya, lets say 15 menit gitu. Ini kayak aku lagi tabata, yang 1 jam nonstop aku sampe kayak wow," ujar Venna Melinda dikutip Suara.com, jaringan media Presisi.co, Kamis (12/1/2023).
Kondisi tersebut terang saja mengundang komentar netizen.
"Sudah usia meno, pastilah tidak bisa melayani nafsu suami tiap malam. Itu alami. Untuk laki-laki usia segitu sih masih hot," komentar salah satu warganet, mengutip akun Instagram @lambegosiip, seperti diberitakan Suara.com, jaringan Presisi.co, Kamis (12/1/2023).
"Laaaah kalo hypersex mah kenapa gak nikah sama yang cewe lebih muda aja," balas warganet yang lain.
"Venna mantan penari salsa, makanya staminanya bagus," kata warganet seolah menjawab keheranan yang lain.
Suara.com mengutip Hello Sehat bahwa hypersex atau hiperseksualitas adalah gangguan yang membuat seseorang mengalami kecanduan seks. Orang dengan hypersex punya dorongan seksual tinggi dan terobsesi dengan aktivitas seksual.
Bahkan karena sudah kecanduan seks, orang ini juga tidak sungkan mengeluarkan banyak uang untuk dapat layanan seksual seperti prostitusi atau forum seks di internet.
Beberapa orang dengan hiperseksual juga kerap tidak sungkan mengorbankan pekerjaan, keluarga, hingga hubungan sosial lainnya yang sudah dibangun dan dibina dengan baik.
Ada beberapa ciri kecanduan seks yang secara umum bisa dikenali, seperti sebagai berikut:
1. Tidak mampu membatasi diri dalam memenuhi dorongan seksual, seperti terus-menerus berhubungan intim, mengkonsumsi pornografi, dan masturbasi berlebihan.
2. Tidak kunjung mendapatkan kepuasan seksual, meskipun telah melakukan aktivitas seksual dalam waktu lama.
3. Terus-menerus menghindari interaksi sosial agar bisa melakukan aktivitas seksual.
4. Merasa bersalah dan membenci diri sendiri karena terobsesi dengan aktivitas seksual, tetapi tetap tidak dapat berhenti melakukannya.
5. Sempat berusaha untuk lepas dari obsesi seksual, tetapi kerap gagal dan kambuh dalam prosesnya. (*)