Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co – Kepala Staff Angkatan laut, Laksamana Yudo Margono, resmi menjadi calon tunggal Panglima TNI pengganti Jendral Andika Perkasa. Presiden Jokowi pun telah bersurat kepada DPR RI untuk meminta persetujuan.
“Satu (calon) yang kita ajukan. KSAL yang sekarang karena kita memang rotasi matra,” beber Jokowi dikutip dari ikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa, 29 November 2022.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pertahanan DPR RI, Meutya Hafid, menjelaskan jika sudah diterima, maka surat presiden akan diserahkan kepada unsur pimpinan DPR. Setelahnya, rapat akan digelar dan diteruskan ke Badan Musyawarah (Banmus) sebelum tiba di Komisi Pertahanan.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan bahwa pihaknya baru bisa melakukan fit and proper test setelah Banmus menugaskan Komisi Pertahanan. Setelahnya, komisi mendapat waktu 20 hari untuk merespon surat presiden perihal calon Panglima TNI. Ia menjamin, phiaknya akan menyelesaikan seluruh proses sebelum 15 Desember. Dalam waktu dekat, Meutya bahkan menjelaskan pihaknya akan berkunjung ke rumah Laksamana Yudo Margono.
“Kalau mengikuti Jenderal Andika, kita melakukan (kunjungan) segera setelah fit and proper test. Kami belum mengadakan rapat internal Komisi I, tapi kemungkinan besar hal itu dilakukan,” kata dia dikutip dari Tempo.
Meutya pun mengaku sudah lama mengenal Laksamana Yudo. Persisnya sejak menjabat sebagai Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan. Meutya menjelaskan jejak karir Yudo cukup cemerlang.
“Track record-nya cukup cemerlang, dan detailnya tidak pas disampaikan sebelum fit and proper test. Yang jelas saya cukup memahami dan ikut senang karena Angkatan Laut diberi masanya untuk menjabat Panglima TNI,” pungkasnya. (*)
Editor: Bella
