Harun Yahya yang Divonis 8 Ribu Tahun Penjara dan Sederet Kontroversinya
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 18 November 2022 | 1.188 views
Presisi.co – Pendakwah asal Turkiye, Adnan Oktar alias Harun Yahya, divonis hukuman selama 8.658 tahun penjara oleh Pengadilan Istanbul, Rabu, 16 November 2022. Ia dinilai terbukti melakukan sejumlah kejahatan mulai dari pelecehan uang, pemerasan, pencucian uang, dan spionase. Berikut adalah daftar selengkapnya.
Dilansir dari Kompas, Harun Yahya mulai divonis sejak 11 Januari 2021. Kala itu, majelis hakim menilainya terbukti terlibat dalam berbagai kasus seperti pemerkosaan, penipuan, spionase, dan penyiksaan.
Harun kala itu disidang bersama 236 orang anggota dan pendukungnya. Dan menerima vonis seribu tahun penjara. Namun, pada Rabu, 16 November 2022, ia disidang ulang dan dijatuhi total 8 ribu tahun penjara. Pengadilan juga menghukum sepuluh terdakwa lain dengan lama masa tahanan serupa.
Jejak kontroversinya pun disorot sejak era 1990an. Kala itu, Harun memimpin sekte yang dinilai terlibat berbagai kasus skandal seks. Salah satu korbannya, inisial CC, bahkan bersaksi di pengadilan bahwa Harun sudah berkali-kali melakukan tindakan bejat tersebut.
Para perempuan yang diperkosa dipaksa meminum pil kontrasepsi. Kepolisian kemudian memperkuat keterangan tersebut melalui temuan 69 ribu pil kontrasepsi di rumah Harun. Namun, Harun mendampik bahwa pil tersebut adalah obat untuk penyakit kulit dan gangguan menstruasi.
Pada 2016, Harun juga dituduh mengorkestrasi kudeta dan membantu organisasi teroris, Gulenist Terror Group. Saat diadili, pengadilan menghukum dua eksekutif organisasinya, Tarkan Yaavas dan Oktar Babuna, masing-masing 211 dan 196 tahun penjara.
Kejahatan lain yang dilakukan Harun adalah kepada anak-anak. Mulai dari pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, perampasan kebebasan seseorang. Kemudian penyiksaan, gangguan atas hak pendidikan, merekam data pribadi, hingga membuat ancaman.
Jaksa penutut di Turki menjelaskan, Harun dan gengnya sengaja merekrut dan mencuci otak anak-anak muda, khususnya perempuan, sejak akhir 1990.
"Organisasi tersebut menggunakan anggotanya yang tampan untuk menipu gadis dan wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita secara seksual, dan diperas terlebih dahulu oleh anggota yang berpura-pura bahwa hubungan intim mereka direkam dalam video. Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama," kata jaksa.
Meskipun demikian, kasus yang paling terkenal adalah ketika Harun Yahya menyangkar teori evolusi Darwin. Ia mengaku sebagai cendekiawan muslim, meskipun tidak memiliki latar belakang mumpuni.
Selain itu, Harun juga dinilai sebagai sosok yang menampilkan kemewahan. Di media sosial, Harun sering mengunggah foto bersama perempuan-perempuan di sebuah villa mewah di Istanbul. Dia mengaku mempunyai setidaknya seribu pacar. (*)