search

Internasional

inflasi turkiturkipresiden turkierdogan

Peringatan Bagi Warga Indonesia di Turki, Inflasi Tembus 95,5 Persen, Harga Makanan Meroket Tinggi

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 04 November 2022 | 835 views
Peringatan Bagi Warga Indonesia di Turki, Inflasi Tembus 95,5 Persen, Harga Makanan Meroket Tinggi
Ilustrasi negara Turkiye (Sumber: istimewa)

Presisi.co – Inflasi tahunan di Turkiye atau akrab disapa Turki, tembus 85,5 persen pada akhir Oktober ini. Sejumlah tersebut adalah yang tertinggi di negara tersebut sejak Juni 1998. Nyaris semua kebutuhan dasar masyarakat melonjak tinggi.

Dilansir dari Kompas, Kamis, 11 November 2022, harga makanan di Turkiye melonjak 99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara harga rumah, 85 persen lebih mahal. Institut Statistik Turki juga mencatat biaya transportasi juga melambung menjadi 117 persen. 

Adapun Indeks harga produsen domestic, juga menunjukkan kenaikan 157,69 persen setiap tahun, dan naik 7,83 persen setiap bulan. Biaya hidup di negara berpenduduk 85 juta ini terus meroket dalam dua tahun terakhir.

Hal tersebut disebabkan devaluasi signifikan mata uang Turki, Lira. Akibat Presiden, Recep Tayyip Erdogan, menolak menaikkan suku bunga dengan alasan bakal merugikan ekonomi.

Sejumlah ekonom pun menilai, kebijakan Erdogan bakal terus membuat nilai Lira sengsara dan memicu krisis mata uang. Pada 20 Oktober, bank sentral Turki pun memangkas suku bunga utamanya sebesar 150 basis poin untuk tiga bulan berturut-turut. Dari 12 persen menjadi 10,5 persen. Pasalnya saat itu, inflasi Turkiye mencapai 83 persen.

Erdogan pun mengatakan, pemotongan suku bunga adalah keputusan yang pro-pertumbuhan. Bahkan, ia bertekad untuk menurunkan suku bunga negara menjadi satu digit pada akhir tahun ini.

“Pertempuran terbesar saya adalah melawan bunga. Kami turunkan suku bunga menjadi 12 persen,” kata Erdogan. (*)

 

Editor: Bella