Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Heru Budi Hartono ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. Jokowi menyebut mantan Kepala Sekertariat Presiden itu dipilih karena tahu betul rekam jejak Heru. Langkah ini disebut pengamat, sebagai cara presiden memuluskan targetnya di Jakarta.
Pendapat tersebut diutarakan oleh Direktur Eksekutif organisasi pemantau pemilu, Lingkar Madani, Ray Rangkuti. Ray, menyebut langkah itu diambil karena Jokowi memiliki tujuan tersendiri di Jakarta. Hal tersebut tidak terlepas dengan kabar bahwa Heru Budi Hartono adalah orang dekat Presiden Jokowi.
"Saya kira ada dua. Pertama tentu apa yang menjadi target Pak Jokowi terhadap DKI Jakarta. Dan (kedua) target itu akan dihubungkan pada orang paling dekat dengan Jokowi," ujar Ray dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, ucap Ray, adalah pandangan mantan Wali Kota Solo itu terhadap Jakarta. Menurutnya, hal itu hanya diketahui oleh Presiden Jokowi sendiri.
“Kita tidak tahu, tapi kalau mau membawa angin segar ke pemerintahan pusat ya bisa kita katakan ya positif, tapi apakah akan memabwa angin segar ke Jakarta ? Kita tak tahu," ungkapnya
Meskipun demikian, Ray menyebutkan bahwa kewenangan seorang Pj Gubernur memang terbatas. PJ Gubernur tidak bisa membuat program baru dan hanya bisa meneruskan serta mengoreksi kebijakan Gubernur sebelumnya.
"Terbatas (kewenangannya) selama itu elemen teknis bisa dilakukan oleh Pak Heru, tapi untuk membuat keputusan baru enggak bisa," pungkasnya (*)
Editor: Bella
