search

Berita

mahsa aminisiapa mahsa aminikematian mahsa aminidemo iran

Bagaimana Kematian Seorang Perempuan Menyebabkan Satu Negara Membara

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 24 September 2022 | 2.670 views
Bagaimana Kematian Seorang Perempuan Menyebabkan Satu Negara Membara
Salah satu foto Mahsa Amini yang dipajang di koran Iran (Sumber: Fatemeh Bahrami/Anadolu Agency)

Presisi.co – Kematian Mahsa Amini, 22 tahun, membuat masyarakat Iran murka. Kematiannya dianggap sebagai titik klimaks penindasan perempuan oleh negara.

Awalnya, perempuan kelahiran Saqqez, Kurdiztan ini ditangkap polisi moral saat berkunjung ibu kota Iran, Teheran, bersama keluarganya. Ia dituduh melanggar hukum yang mengharuskan wanita menutup rambut dengan jilbab dan memakai pakaian longgar sepanjang mata kaki.

Iran sangat mengontrol cara berpakaian perempuan. Karena hal tersebut, Amini lantas dibawa ke pusat penahanan untuk ‘didik’ oleh para polisi moral.

Dilansir dari Suara.com, jejaring Presisi.co, saksi mata melihat salah seorang petugas sempat memukulnya di dalam salah satu kendaraan. Ia sempat pingsan di kantor polisi dan dikabarkan meninggal di rumah sakit tiga hari kemudian.

Polisi Iran mengklaim Mahsa meninggal karena serangan jantung dan diperlakukan dengan baik selama ditahan. Namun, keluarganya meragukan laporan tersebut.

Pasalnya, saudara laki-laki Amini, awalnya diberitahu Mahsa akan dibawa ke pusat penahanan untuk menjalani "kelas pengarahan" dan bakal dibebaskan tak lama kemudian.

Namun, ia justru tiba di Rumah Sakit Karsa dan meninggal setelah tiga hari koma. Dalam sebuah unggahan Instagram yang sekarang dihapus, rumah sakit mengklaim Mahsa mati otak pada saat kedatangannya.

"Resusitasi dilakukan pada pasien, detak jantung kembali dan pasien dirawat di unit perawatan intensif," tulis mereka, dikutip dari The Guardian. "Sayangnya, setelah 48 jam pada hari Jumat, pasien menderita serangan jantung lagi, karena kematian otak. Terlepas dari upaya tim medis, mereka gagal, dan pasien meninggal."

Kini, kematiannnya menyebabkan demo besar-besaran. Menurut sejumlah sumber, demonstrasi pecah setidaknya di 15 kota. Kebakaran terjadi dimana-mana. Sebanyak 50 orang dikabarkan tewas dalam protes tersebut.

Namun, tidak hanya di dalam Iran. Sejumlah negara dan organisasi internasional juga telah mengeluarkan kecaman. Beberapa diantaranya adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kita semua berduka dengan kematiannya. (*)

 

Editor: Bella

Baca Juga