search

Daerah

Kapolres BerauKelangkaan Minyak GorengIRT Tewas Saat Antre Minyak Goreng

Seorang IRT Asal Berau Meninggal Saat Antre Beli Minyak Goreng

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 12 Maret 2022 | 1.423 views
Seorang IRT Asal Berau Meninggal Saat Antre Beli Minyak Goreng
Nampak seorang petugas kepolisian berjaga di lokasi kejadian. (Istimewa)

 

Samarinda, Presisi.co - Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dikabarkan meninggal dunia saat mengantre minyak goreng di salah satu minimarket pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Kabar nahas tersebut turut dibenarkan oleh Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono. Ia menyebut, korban bernama Sandra (41) awalnya sempat mengeluh karena sakit di bagian dadanya. Hingga akhirnya, ibu dari 5 orang anak tersebut jatuh dan mengalami kejang-kejang.

"Yang bersangkutan baru tiba sekitar 10 menit saat antre ibu tersebut batuk-batuk dan kemudian langsung terjatuh dan kejang-kejang," ucap AKPB Anggoro Wicaksono.

"Almarhum dinyatakan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit," sambungnya.

Usai dinyatakan meninggal korban pun langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka dan menolak jenazah menjalani proses visum et revertum.

Kelangkaan serta naiknya harga minyak goreng ini memang menjadi fenomena yang memicu kepanikan warga. Kendati demikian, AKBP Anggoro memastikan saat kejadian, tepatnya di Alfamidi, Jalan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur, tidak ada penumpukkan warga. 

"Enggak ada desak-desakan, soalnya minimarketnya masih keadaan tutup," ungkapnya.

Sementara itu, Corporate Communication Manager PT Midi Utama Indonesia, Nursandi yang juga dikonfirmasi mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Terkait kejadian pagi ini di toko Kampung Cina, Berau, kami turut prihatin, kami turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ungkapnya.

Selain itu, Nursandi juga mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat menyediakan stok kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat Berau sebab faktor pendistribusian dan kelangkaan yang juga terjadi di banyak penjuru Indonesia.

"Kami juga memohon maaf karena belum dapat menyediakan stok minyak goreng sesuai kebutuhan masyarakat, hal ini dikarenakan terbatasnya stok dan pengiriman dari supplier. Semoga masyarakat dapat sedikit bersabar dalam kondisi saat ini," tutup Nursandi. (*)

Editor: Yusuf