search

Daerah

Muswil PP KaltimSaid AminJapto Solistyo Soerjosoemarno

Jelang Muswil ke-8 PP Kaltim, Said Amin Bicara Soal Regenerasi dan Kebersamaan Kader

Penulis: Yusuf
Rabu, 23 Februari 2022 | 2.051 views
Jelang Muswil ke-8 PP Kaltim, Said Amin Bicara Soal Regenerasi dan Kebersamaan Kader
Ketua MPW Pemuda Pancasila Kalimantan Timur (Kaltim) Said Amin. (Yusuf/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Ketua MPW Pemuda Pancasila Kalimantan Timur (Kaltim) Said Amin menekankan pentingnya regenerasi menghadapi Musyawarah Wilayah ke-8 yang rencananya digelar pada 25-27 Februari 2022 mendatang.

“Saya tidak akan memaksakan diri untuk maju lagi. Silahkah pengurus-pengurus DPC untuk memilih,” kata Said Amin saat ditemui awak media pada Rabu, 23 Februari 2022.

Said menilai, regenerasi di badan kepengurusan MPW Pemuda Pancasila Kaltim terkait erat dengan target-target organisasi di masa mendatang. Kehadiran sosok muda, diyakini Said, bisa membawa warna baru terhadap eksistensi Pemuda Pancasila di Benua Etam.

“Kita harus ciptakan regenarasi. Mudah-mudahan, Muswil mendatang bisa membuat suatu perubahan,” tegasnya.

Perubahan tersebut, dikatakan Said untuk membawa Pemuda Pancasila kembali di masa-masa kejayaannya terdahulu. Terlebih, lanjut dia, banyak kadernya yang menduduki posisi-posisi strategis.

“Ada semua dimana-mana. Terpenting, adalah menjaga kebersamaan. Jangan membedakan antar suku, agama. Karena di Pemuda Pancasila, semuanya ada,” pesannya.

Meski demikian, Said yang memang tidak terpisahkan dengan Pemuda Pancasila ini tak ingin menciderai kepercayaan para pengurus dan kadernya jika kembali diusung, saat MPW yang rencananya akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP Japto Solistyo Soerjosoemarno.

“Kalau menolak (diusung), artinya tidak bertanggung jawab. Setidaknya, saya sudah menawarkan regenarasi,” tegasnya.

Terakhir, Said berharap agar seluruh kader Pemuda Pancasila, turut berkontribusi menjaga kondusifitas di daerah. Hadir di tengah-tengah masyarakat, mencegah potensi upaya pecah belah bangsa dengan isu-isu kesukuan, agama dan oknum-oknum lainnya.

“Jangan sampai ada perpecahan. Kasihan anak cucu kita yang akan melanjutkan perjuangan bangsa. Maka itu, kita perlu mawas diri,” pesan Said mengakhiri. (*)

Editor: Yusuf