Pengakuan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi saat Berkunjung ke Kukar
Penulis: Cika
Selasa, 12 Oktober 2021 | 428 views
Kukar, Presisi.co - Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar bertandang ke Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Selasa 12 Oktober 2021.
Kedatangan Menteri PDTT tersebut dalam rangka melanjutkan kunjungan kerja daerah.
Kehadirannya pun disambut langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edy Damansyah beserta Camat Tenggarong seberang, Sugiarto, Kades Bagun Rejo dan unsur Muspika Tenggarong seberang.
Menteri Abdul Halim Iskandar mengaku senang bisa datang ke daerah transmigrasi yang perkembangannya sangat pesat, seperti di wilayah Kukar.
Menurutnya semua orang memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk memajukan suatu wilayah.
"Paparan dari kepala desa memperlihatkan bahwa semua aspek berjalan dengan baik dan transparan. Selain itu juga Bumdes yang ada sangat berkembang dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa," ujarnya.
Pria dengan panggilan akrab Halim itu pun tidak segan mengungkapkan rasa bangganya atas capaian Kabupaten Kukar. Ia menyebut bahwa banyak desa di Kukar yang telah mandiri, bahkan tidak ada lagi desa tertinggal.
"Saya akan terus mensuport desa-desa melalui para pendamping desa agar lebih banyak lagi desa-desa mandiri," ucapnya.
Dukungan ini akan diteruskan dengan berkoordinasi ke Kementrian ESDM dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membantu pengurusan aset-aset perusahaan yang nantinya akan selesai masa pengelolaannya untuk diserahkan ke desa.
Salah satu aspek yang dilirik yakni terkait pengelolaan limbah sawit yang ada. Ia akan memangil beberapa pihak terkait untuk mencari peluang ekspor limbah sawit yang sudah diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
"Saya harap nantinya Kukar bisa menguasai pasar lidi di dunia, khususnya Tenggarong Seberang," harapnya.
Sementara itu, untuk program pengentasan kemiskinan ekstrim di Kukar, Halim dan seluruh pemangku kepentingan lainnya akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan baik.
"Semua ada hitungannya jika peta desanya sudah selesai akan terlihat basis-basis kebutuhan ekstrim dan semua terlihat jelas pada peta kemiskinan," tandasnya. (*)