Kerja Ekstra Tangani Banjir Samarinda, Ini Strategi yang Andi Harun Siapkan
Penulis: Yusuf
Senin, 06 September 2021 | 2.246 views
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memang dituntut kerja ekstra untuk menangani persoalan banjir yang selama ini menjadi momok bagi warga di Ibu Kota Kaltim.
Cara yang tidak biasa, terukur dan tepat sasaran perlu dilakukan Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama wakilnya Rusmadi untuk mencapai Samarinda Bebas dari Banjir. Penanggulangan dari hulu ke hilir, tentu berdampak langsung mewujudkan Samarinda sebagai kota pusat peradaban sekaligus penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Dihadapan Pengamat Sosial sekaligus Akademisi Fisip Universitas Mulawarman M Arifin dan anggota Komisi III Samarinda, Jasno. Andi Harun menjelaskan secara terbuka, bagaimana strategi yang telah ia rancang bersama jajarannya, agar persoalan banjir ini dapat ditanggulangi secara optimal.
Yang pertama kali dibeberkan Andi Harun saat talkshow yang disiarkan melalui TVRI Kaltim adalah, banjir yang terjadi khususnya di kawasan Kelurahan Sungai Siring, Kelurahan Lempake ternyata tak hanya disebabkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Tapi juga, kiriman air yang berasal dari Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Itu (kiriman air) kita yang menanggung penanganannya dan masalah sosialnya," beber Andi Harun, Senin 6 September 2021.
Untuk itu, lanjut Andi Harun, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan anggota DPRD Samarinda untuk segera berkomunikasi dengan DPRD Kabupaten Kukar. Sehingga, persoalan limpasan air dari Desa Badak Mekar, dapat diselesaikan secara bersama-sama.
Terkait penanggulangan banjir untuk jangkah pendek, menengah dan panjang. Dirincikan Andi Harun. Pertama, untuk jangka pendek. Pemkot Samarinda disebut Andi Harun sudah memulainya dengan pengerukan drainase di sejumlah titik rawan banjir yang tersebar di Kota Tepian.
“Gotong royong juga sudah kita galakkan,” bebernya.
Untuk jangka menengahnya, lanjut Andi Harun, Pemkot Samarinda akan membangun polder di Kawasan Kelurahan Sungai Siring. Penelitian untuk memanfaatkan eks void atau lubang bekas tambang terkait rencana tersebut juga telah dilakukan.
“Kemudian beberapa pekerjaan yang akan masuk dalam tahap pengerjaan di simpang 4 Lembuswana, simpang 4 Sempaja , sungai mati di DI Pandjaitan," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Arifin menilai jika banjir yang terjadi jauh sebelum pemerintahan Andi Harun ini disebabkan oleh dua faktor utama. Yakni, alam dan sosial. Analisa dan strategi yang disiapkan Andi Harun juga membuat Arifin optimis. Banjir Samarinda bisa ditanggulangi dengan baik.
“Saya kira apa yang dilakukan bapak wali kota itu sangat luar biasa. Alur dan sejarah perjalanan air dari asal, perjalan dan tujuannya kemana itu sudah terbaca," ungkap Arifin, melalui talkshow yang dilakukan secara virtual itu.
Arifin yang juga merupakan warga Bengkuring itu tentu merasakan betul bagaimana repotnya saat banjir mengepung kawasan tempat tinggal mereka. Ia menyebut, eksplorasi yang berlindung pada rencana pengalihan fungsi lahan tentu berdampak langsung dengan banjir yang terjadi.
"Lahan yang tadinya berfungsi untuk penampungan air, ini semua mengalami perubahan," ujarnya.
"Ada persoalan-persoalan ekonomi yang merubah banyak hal di dalam penataan ruang Kota Samarinda," tambahnya.
Ia menyebut, selain kehadiran pemerintah, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat dibutuhkan. Itu diharapkan Arifin agar upaya mengusir banjir dari Samarinda ini segera membuahkan hasil yang bisa dinikmati langsung oleh warga.
“Saya kira (penanggulangan banjir, Red) sudah cukup maksimal, dalam artian masih perlu ditambah lagi," pungkasnya. (*)