Sehari Habiskan Tiga Karung Beras, Ratusan Santri dan Puluhan Bayi di Yayasan Baitul Walad Mustafa Butuh Uluran Tangan Dermawan
Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 17 Agustus 2021 | 3.637 views
Samarinda, Presisi.co – Yayasan Baitul Walad Mustofa yang berada di Jalan Plamboyan No.79, RT 09, Kecamatan Loa Buah, Samarinda tengah membutuhkan uluran bantuan dari para donatur.
Yayasan ini menampung seluruh kalangan yang dianggap terlantar, terutama kaum dhuafa dan anak-anak yatim piatu. Bahkan, ada pula anak-anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tercatat, ada sebanyak 173 santri berusia 6 sampai 17 tahun serta 56 bayi berada di dalam Yayasan Baitul Walad Mustofa.
"Ada anak yang tidak dikehendaki kami juga terima. Disini ada anak yang sampai lima saudara. Ada juga yang karena orang tuanya tidak cukup menghidupi. Anak kami yang paling jauh dari Nusa Tenggara Timur (NTT) malah," beber Perintis sekaligus Pendiri Yayasan Baitul Walad Mustofa, Zakiyah Ubudiyah.
Zakiyah mengatakan, bantuan yang masih ditunggu pihaknya adalah pembangunan mushola bagi santri-santri. Ia juga tak menampik, pihaknya masih membutuhkan bantuan pada sektor lain.
Mirisnya, banjir besar yang terjadi pada 2015 lalu membuat mushola terendam hingga sepaha orang dewasa. Beberapa bayi pun terpaksa ditaruh dalam box-box yang masih layak kemudian dibalut dengan kain pada kala itu.
"Kami sebenarnya Yayasan mandiri. Berdiri sendiri dan ekonomi kebanyakan ditopang dari donasi pada dermawan. Bantuan Musala, walau hanya lantai saja kami terima," ujar Zakiyah saat dikonfirmasi Presisi.co, Selasa 17 Agustus 2021.
Foto: Bangunan yang sebelumnya adalah Musala milik Yayasan Baitul Walad Muatofa yang pernah diterjang banjir pada 2015 lalu. (Jeri Rahmadani/Presisi.co).
Ia menuturkan, Musala nantinya akan dijadikan tempat ibadah santri-santri. Mulai dari pengajian hingga salat sunnah seperti dhuha dan tahajud.
Untuk makan sehari-hari, sebanyak 26 kilogram beras dihabiskan untuk sekali masak dan makan. Jadi, dalam sehari pula sekira 3 sak karung beras harus dibeli untuk operasional yayasan. Tiga karung beras ini untuk memenuhi kebutuhan makan para santri, termasuk 26 orang petugas yang terdiri dari pengasuh dan perawat bayi Yayasan Baitul Walad Mustofa.
Berawal dari seorang ibu yang memberikan bayinya
Zakiyah bercerita, terbentuknya yayasan sekitar 2011 silam. Mulanya ia bersama sang suami menerima bayi dari seorang ibu yang merasa sudah tak sanggup merawat anak lagi. Anak tersebut merupakan anak ketujuh ibu tersebut.
"Saya waktu itu hendak berbagi makanan bersama suami di Terminal Lempake. Tiba-tiba ada seorang ibu kehujanan dan saya suruh masuk mobil. Kemudian disuruh merawat," katanya.
Sejak saat itu, Zakiyah terus menerima anak-anak terlantar lain dan memilih mendirikan Yayasan Baitul Walad Mustofa. Ia mengaku, bahwa di antara bayi yang kini dirawatknya memiliki latar belakang hendak dijadikan tumbal pesugihan oleh orang tuanya.
Biayai santri sampai menikah
Selain itu, tanggungan yayasan kepada santri-santri disebut Zakiyah sampai pada tahap pernikahan santri. Begitu juga santri yang hendak melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pihaknya akan berusaha keras membantu impian santri tersebut agar bisa terwujud.
"Kami harapkan anak-anak nantinya juga dapat melanjutkan perjuangan ini. Kalian besar dari sedekah-sedekah para donatur. Hal seperti itu yang kami tanamkan kepada anak-anak. Jika kelak menjadi orang besar, diharapkan dapat membantu yang lain," harapnya.
Sementara itu, Zakiyah mengaku bahwa pihaknya sudah berhasil mengantarkan 5 orang santri di Bangkalan, Madura, Jawa Timur untuk belajar di pondok pesantren di sana.
"Salah satunya adalah anak yang kami temukan pertama kali," pungkasnya.
Sebagai informasi, bagi para donatur yang ingin memberikan donasi dapat melalui rekening bersama Yayasan Baitul Walad Mustofa bernomor (002) - 0048-01-005682-53-2 di Bank BRI dengan kontak personal Zakiyah 0813-3229-9481. Atau dapat melalui rekening yayasan lainnya bernomor (124) - 5141141550 Bank Kaltimtara Syariah. (*)