Pria di Balikpapan Ini Beli Oksigen di Marketplace, Sudah Bayar Rp 4,3 Juta Ternyata Ditipu
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Rabu, 28 Juli 2021 | 772 views
Balikpapan, Presisi.co – Di saat susah seperti saat ini, masih ada saja oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk menipu orang lain dan mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Salah satu korbannya adalah Paulus, 40 tahun, yang tertipu penjualan oksigen.
Tidak sedikit, uang Paulus yang berhasil dibawa lari oknum penjual oksigen ini adalah sebesar Rp 4,3 juta. Uang itu digunakan Paulus untuk membeli dua tabung oksigen dari salah satu marketplace.
Kejadian bermula pada Kamis, 22 Juli 2021 saat Paulus hendak membeli oksigen untuk temannya yang tengah isolasi mandiri. “Beberapa teman saya sedang isoman, saya mau belikan oksigen untuk antisipasi saja,” kata Paulus, Rabu, 28 Juli 2021.
Sebelumnya, Paulus telah mencari di beberapa marketplace lain namun toko-toko yang ia temukan kebanyakan dari luar Balikpapan dan tertulis bahwa toko tersebut sudah lama tidak melakukan transaksi.
Lantas, ia pun mencari di marketplace lainnya dan menemukan satu toko yang menjual oksigen dan berlokasi di Balikpapan. “Tidak ada alamat pastinya, tulisannya hanya di Balikpapan,” tuturnya.
Paulus pun menanyakan ketersediaan oksigen pada toko itu, dan penjual langsung memberikan nomor handphone untuk transaksi lebih lanjut. Penjual itu, lanjutnya, menyediakan 1 kubik oksigen beserta regulatornya dengan harga Rp 2.150.000. Paulus pun memutuskan membeli dua kubik dengan total pembayaran Rp 4,3 juta.
Setelah itu, penjual meminta alamat dan nama Paulus untuk pembuatan invoice. Saat itu, Paulus tidak merasa curiga dan langsung membayar oksigen yang dibelinya. “Ia mengakunya dari distributor di Balikpapan, terus katanya mau ngantar ke Samarinda jadi sekalian kalau saya pesan katanya mau di-drop di rumah saya. Tapi sampai besoknya tidak datang juga,” terang Paulus.
Mencurigai hal itu, Paulus pun mencoba menghubungi nomor handphone penjual namun tidak aktif. Ia tak lupa mengecek marketplace dimana ia temukan akun itu, namun tertulis bahwa akun tersebut sudah banyak dilaporkan. “Sepertinya sudah banyak korban makanya banyak yang report,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Paulus juga menghubungi pihak BRI yang merupakan bank yang digunakan oleh penjual. Rencananya, Paulus hendak melakukan pengembalian uang dengan alasan ia telah menjadi korban penipuan. Namun, rupanya saldo di nomor rekening penjual hanya tersisa Rp 50 ribu.
“Mau lapor ke polisi juga uangnya tidak bisa kembali, jadi ya sudah, supaya jadi pelajaran saja. Semoga tidak ada lagi yang mengalami hal serupa,” pungkasnya. (*) Editor: Rizki