search

Daerah

PHRI Balikpapan Dampak PPKM Darurat di BalikpapanSahmal Ruhip

PHRI Balikpapan: PPKM Darurat Merugikan Hotel dan Restoran

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Senin, 19 Juli 2021 | 703 views
PHRI Balikpapan: PPKM Darurat Merugikan Hotel dan Restoran
Salah satu hotel di Balikpapan (Nur Rizna Feramerina/Presisi.co)

Balikpapan, Presisi.co - Penerapan PPKM Darurat di Balikpapan berimbas ke segala sektor. Baik para pedagang kecil, supir ojek online, restoran hingga perhotelan. Belum lagi, ada wacana memperpanjang PPKM Darurat jika tren Covid-19 di Balikpapan belum menurun.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan berharap pemkot memberikan perhatian pada pelaku UMKM, khususnya mereka yang bergerak di bidang restoran.

Ketua PHRI Balikpapan Sahmal Ruhip menyebut, sebagian restoran di Balikpapan terpaksa tutup sementara. Namun, beberapa lainnya masih bisa buka meski dengan jam operasional yang berubah. "Yang buka tetap saja pemasukannya menurun drastis," ujar Sahmal, Minggu 18 Juli 2021.

Sahmal mengatakan, sebagian besar restoran terpaksa tutup sementara karena jam operasionalnya yang dimulai dari pukul 17.00 Wita. Sedangkan kebijakan Pemkot Balikpapan, seluruh aktivitas di atas pukul 17.00 Wita diminimalisasi. "Omzet mereka hanya 5-10 persen, khususnya restoran," jelasnya.

Seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah selama ini sudah tentu tidak ada yang menguntungkan sektor hotel dan restoran. Sehingga sektor ini banyak memberhentikan karyawannya karena kurangnya pemasukan. "Memang setiap kebijakan itu ada yang dirugikan, tidak ada kebijakan selama Covid-19 ini menguntungkan pihak hotel dan restoran. Misalnya pengetatan jam malam, program penutupan jalan, di satu sisi mal dibuka terus," ujarnya.

Di sisi lain, ia menyayangkan tim Satgas Covid-19 Balikpapan yang menurutnya lemah dalam pengawasan. Sebab, ia sering menemukan retail maupun restoran yang tetap buka melebihi batas jam yang ditentukan. "Bahkan sampai berkerumun," ungkapnya.

"Seperti tadi saya ke salah satu retail modern itu enggak berani masuk karena penuh parkiran seperti mau Lebaran. Ini memang tidak dilarang walaupun ditutup pukul 17.00 Wita. Nah ini enggak terpantau," lanjutnya.

Ia berharap, semua sektor bisa saling bekerja sama dengan mematuhi seluruh kebijakan pemerintah. Dengan demikian, penanganan Covid-19 di Balikpapan akan semakin mudah. "Kita sama-sama ingin menghilangkan Covid-19, minimal mengurangi, semua sektor harus kerja sama bagaimana mengaturnya. Bukan masalah PHRI iri atau apa, tapi ini ada kelengahan," pungkasnya. (*)

Editor: Rizki