search

Daerah

Banjir di Jalan M Said SamarindaPT Bukit Baiduri EnergiNurrahmani DLH Samarinda

Banjir di Jalan M Said, DLH Samarinda Sebut Tanggul Jebol karena Dibuka Warga untuk Tambak Ikan

Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 07 Juli 2021 | 1.262 views
Banjir di Jalan M Said, DLH Samarinda Sebut Tanggul Jebol karena Dibuka Warga untuk Tambak Ikan
Tangkapan layar dari rekaman video tanggul tambang milik PT BBE. (ist)

Samarinda, Presisi.co – Banjir yang melanda Jalan M Said Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat 2 Juli 2021 lalu, dianggap masyarakat disebabkan karena jebolnya tanggul eks tambang batu bara milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE) di RT 16. Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar bagi Pemkot Samarinda. Pasalnya, tanggul itu jebol karena ada kegiatan pengelolaan tambak ikan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani menjelaskan, sebelumnya masyarakat diminta tidak membuat tambak di sekitar lubang eks tambang tersebut. "Karena sudah ditutup PT BBE dan tambak masyarakat dipindahkan. Tapi masyarakat malah membuka kembali," ungkap perempuan yang akrab disapa Yama itu, Senin 5 Juli 2021.

Dia menyebut, masyarakat berpikir kalau tanggul dibuka bisa menghidupi ikan mereka. Salah satunya memenuhi kebutuhan oksigen dan lain-lain. Namun ada dampak yang tidak dipertimbangkan.

Nurrahmani menjelaskan, awalnya warga hanya membuka sedikit aliran air untuk tambak. Namun, curah hujan yang tinggi membuat tanggul menjadi jebol, dan kemudian menjadi banjir yang merugikan masyarakat banyak.

Warga, disebut Nurrahmani, sempat menolak ketika tanggul itu ditutup lagi. Dia melalui kepala seksi Pengaduan DLH Samarinda menegaskan, jika penolakan itu dipertahankan, maka warga perlu membuat surat pernyataan. "Tapi akhirnya sudah ditutup. Sudah selesai," ucapnya.

Diketahui, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, sebanyak 468 kepala keluarga (KK) terdampak banjir ini selama dua hari. Bahkan, Senin 5 Juli 2021, BPBD Samarinda masih melaporkan banjir di beberapa rumah di sana belum sepenuhnya surut. (*)

Editor: Rizki