Orangtua Siswa Sampaikan 4 Tuntutan di Kantor Disdikbud Balikpapan, Ini Jawaban Kepala Dinas
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 21 Juni 2021 | 1.615 views
Balikpapan, Presisi.co - Puluhan orangtua siswa memprotes proses PPDB di Balikpapan. Itu diungkapkan dengan berunjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Senin 21 Juni 2021.
Kepada Presisi.co, Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin menjelaskan, ada empat tuntutan orangtua siswa. Pertama, mereka meminta jalur prestasi dibuka kembali. Orangtua siswa merasa nilai anaknya tinggi tapi tidak lolos zonasi.
Kedua, mereka dirugikan dengan sistem zonasi. Sebab kemungkinan orangtua kurang tepat ketika menentukan titik koordinat jarak rumah dengan sekolah yang dituju. "Kami baru tahun ini menggunakan zonasi murni. Bisa jadi pada saat mereka mengklik alamat atau koordinatnya salah. Ternyata kejauhan. Misalnya saya berdua bersama teman dalam satu rumah, bisa saja berbeda (saat menentukan titik koordinat)," jelas Muhaimin.
Ketiga, para orangtua menuntut khusus di wilayah Kelurahan Prapatan yang zonasi di SMP 1, SMP 2, dan SMP 12 agar ditinjau ulang. Keempat, mereka mendesak ada penambahan SMP dan SMA dengan menggunakan lahan eks Puskib karena urgensi.
Menjawab empat tuntutan tersebut, Muhaimin menegaskan, Disdikbud Balikpapan tak bisa mengakomodasi permintaan pembukaan jalur prestasi. Sebab berdasarkan arahan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, telah diambil kebijakan bahwa semua sekolah yang masih memiliki kuota akan dibuka kembali PPDB lanjutan khusus jalur zonasi, pada 29 dan 30 Juni 2021. "Caranya, orangtua langsung mendaftar di masing-masing sekolah. Pada 25 Juni 2021 PPDB kami tutup. Kemudian 26 Juni 2021 kami umumkan hasilnya. Sementara 27-28 Juni 2021 pendaftaran ulang. Kami tidak boleh mengganggu proses PPDB," jelas Muhaimin.
PPDB lanjutan ini hanya dibuka berdasarkan sisa kuota tersedia. Jika satu sekolah menyisakan 10 kuota dan sekolah kedua menyisakan 30 kuota, maka PPDB lanjutan ini hanya dibuka untuk 40 anak. Penilaiannya berdasarkan nilai tertinggi.
Tuntutan kedua, bagi orangtua yang merasa ada kesalahan menentukan titik koordinat, bisa diperbaiki dengan langsung datang ke sekolah. Ia berharap orangtua bisa jujur mengenai penentuan titik koordinat ini. "Kami sudah rapat dengan seluruh admin sekolah. Bisa jadi nanti ada pergeseran. Karena kami tutup pendaftaran Minggu kemarin untuk membetulkan titik koordinat," urainya.
Selanjutnya, mengenai tuntutan ketiga mengenai peninjauan kembali proses PPDB jalur zonasi di SMP 1, SMP 2 dan SMP 12, akan dibuka ketika PPDB lanjutan, yakni 29-30 Juni 2021. "Sama juga dengan Balikpapan Tengah dan Balikpapan Timur," terangnya.
Keempat, tuntutan mengenai pembangunan SMP dan SMA dengan memanfaatkan lahan eks Puskib, Muhaimin telah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk mengurus persetujuannya.
Di sisi lain, ia melihat adanya fasilitas lapangan Tenis Manuntung yang indoor dan outdoor. Ia menyebut agar salah satunya dialihfungsikan menjadi kawasan pendidikan. (*) Editor: Rizki