search

Berita

Tokoh Dayak KaltimFadjroel RachmanMarthin BilaZainal ArifinKetua Dewan Adat Dayak

Bahas Ibu Kota Negara, Senator Sekaligus Tokoh Dayak Diundang Fadjroel Rachman ke Istana Merdeka

Penulis: Topan
Jumat, 04 Juni 2021 | 803 views
Bahas Ibu Kota Negara, Senator Sekaligus Tokoh Dayak Diundang Fadjroel Rachman ke Istana Merdeka
Fadjroel Rachman (dua dari kiri) saat bertemu Senator sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim, Zainal Arifin (dua dari kanan) usai membahas soal Ibu Kota Negara.(Ist)

Jakarta, Presisi.co - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, sekaligus Juru Bicara Presiden, Dr. M. Fadjroel Rachman menerima kunjungan Dr. Marthin Billa, Senator Kalimantan Utara yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Utara, serta Zainal Arifin, A.Md.Kep yang merupakan Senator Kalimantan Timur sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur.

Mereka melakukan silaturahmi sekaligus mendiskusikan persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, di Istana Merdeka, Rabu (2/6/2021).

Kedua senator itu menyampaikan pertemuan tersebut sangat penting demi mempersiapkan kepindahan IKN yang tidak saja menjadi harapan masyarakat Kalimantan tapi juga rakyat Indonesia.

Selain merasa bangga akan kepindahan IKN ke wilayahnya mereka juga optimis pembangunan infrastruktur akan massif dilakukan di wilayah Kaltim maupun Kaltara yang menjadi penyangga IKN.

“Kami sangat bangga karena daerah kami dipilih Presiden menjadi Ibu Kota Negara Baru. Pemindahan IKN saya kira menjadi solusi dalam meningkatkan pembangunan di Kaltim terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan Infrastruktur," ujar Zainal Arifin.

Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur ini secara khusus meminta kepada pemerintah agar dalam proses pembangunan IKN tetap melibatkan masyarakat lokal atau masyarakat asli Kalimantan agar ekonomi mereka ikut terdongkrak dan mereka merasakan langsung perubahan hidup akibat pemindahan IKN.

"Artinya, pembangunan Ibu Kota di Kaltim juga harus berdampak peningkatan kesejahteraan penduduk atau masyarakat asli Kalimantan,” tandasnya Zainal.

Sementara itu, Marthin Bila mengatakan bahwa masyarakat Kaltara maupun warga ‘Pulau Borneo’ secara umum sangat antusias dengan pemindahan ibu kota negara. Mereka bahkan selalu mengikuti perkembangan terbaru dari proses pembangunan ini.

"Saya justru dengar dari masyarakat tentang rencana ground breaking Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur. Itu menjelaskan betapa semangatnya masyarakat menyambut IKN," ucap Marthin yang didaulat menjadi Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Utara.

Di sisi lain, Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa, Presiden Joko Widodo berpesan di banyak forum bahwa pemindahan Ibu Kota Negara harus menjadi momentum transformasi.

“Perpindahan ibu kota jangan dilihat sekadar memindah kantortetapi juga ada perubahan dalam sistem kerja, transformasi ekonomi, hingga budaya akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi,” paparnya.

Ia melanjutkan dalam pembangunan IKN pemerintah terbuka untuk menerima saran dan masukan dari berbagai lapisan msyarakat. Termasuk dari para senator Kalimantan sehingga pertemuan tersebut sangat penting.

"Kita menyambut baik pertemuan ini, karena sejak awal pemerintah sangat terbuka untuk menerima masukan atau saran dari seluruh masyarakat terkait pembangunan Ibu Kota Negara. Dan pertemuan kali ini menjadi penting agar IKN bisa segeraterwujud," ujar Fadjroel.

Fadjroel yang dibesarkan di Kalimantan Selatan ini pun mengajak kedua senator dan masyarakat kalimantan tokoh adat, tokoh dayak dan pemangku kepentingan untuk ikut memberikan sumbang saran pemberian nama Ibu Kota Negara, yang nantinya menjadi simbol kebanggan sertasimbol kebersamaan serta Kebhinekaan Indonesia.

Editor: Yusuf

Baca Juga